• Semalam Bisa Lima Kali 'Ngamar' Mau?
  • Tarif 'Ngamar' Naik Bang...
  • Acara Tivi Kita ‘kok’ Makin ‘ngga’ Mutu Yahhh,...
  • Judi Politik Itu Judulnya ‘Nyaleg’
  • Sebut Kami Tiongkok Atau Tionghoa Saja!
  • Harus Dibangun Tempat Judi Di Indonesia
  • Polah Wartawan, Main Potong dan Sok Pintar
  • Genting Highland Surganya Penjudi Asia
  • Melancong Ke Dataran Merdeka dan Batu Cave Malaysia
  • Mengunjungi Gedung Tertinggi Di Malaysia
  • Kawasan Alor, Jadi Segitiga Emasnya Kuala Lumpur
  • Kampanye dan Pengelolaan Menjadi Kunci Sukses Pariwisata Di Malaysia
  • KLIA Jauh Lebih Modern, Petugas Imigrasi Terkesan Ramah
  • Perayaan Tahun Baru Di Kasongan Meriah
  • Wartawan Lebih Miskin Dari Penerima BLSM
  • Si Vicky, Tokoh 'Isasi' Kontroversi
  • Zaman Laptop, Orang Malah Malas Menulis
  • Say No To ‘Perploncoan’, Hapuskan OSPEK
  • Sedikit Tentang Manfaat Berorganisasi
  • Warungnya ‘Pake’ Jablay

Bagun Dan Berjuang, Jalan Kita Masih Panjang

Jumat, 24 Februari 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Seberapa kuat kita bertahan akan cobaan, seberapa lama kita mampu berdiri dari terpaan masalah. Ini menentukan siapa kita sebenarnya. Kita tidak diukur dari satu - juga dua permasalahan. Semua merupakan rangkaian konsistensi kita dalam bertahan dari waktu ke waktu. Ada proses di sini. Pembentukan karakter tidaklah instan. Ada rangkaian yang terjadi dari tahapan kejadian-kejadian, masalah - hadiah - masalah lagi - masalah - masalah - masalah - lalu hadiah.

Saya tidak percaya perjuangan yang hanya berakhir dalam masalah dan berhenti. Dengan catatan perjuangan yang tulus dan sepenuh hati. Niscaya tidak akan berhenti pada masalah, ia akan berlanjut menghasilkan hadiah. Manusia yang telah berjuang akan mendapatkan upahnya kini atau kelak. Bukan karma yang saya bicarakan. Tapi sebuah logika sederhana. Tidak akan ada panen kalau tidak menanam. Berfikir sesederhana itu saja.

Dengan kesadaran itu, seharusnya dalam keseharian kita dipenuhi semangat berjuang pantang menyerah. Penuh keceriaan tidak lembek. Berteman percikan api cita-cita, menyulut jantung bekerja lebih cepat, berujung ke nadi membawa darah ke otak, mengirim sinyal untuk melawan: keterpurukan, kemiskinan, kemalasan, pikiran sempit, iri-dengki, prasangka buruk. Lalu diganti dengan optimisme menatap hari depan. Berseri menyongsong hari-hari perjuangan untuk merdeka dari segala hal negatif itu.

Kita selalu kompromi dengan karakter menerima apa adanya. Ini inti masalah yang membuat kita betah dengan kondisi lemah. Potensi, sebesar apapun itu, yang tersimpan dalam masing-masing kita, akan tetap berada di tempatnya sampai kita nanti. Jika mau menyimpan, itu pekerjaan mudah. Tidak seperti menyimpan uang dalam rekening bank yang senantiasa terancam akan godaan penarikan dari atm dan juga maling atm. Tapi, menyimpan potensi tidaklah berbunga, juga tidak berpotensi dapat hadiah kejutan. Maka dari itu, marilah kita berfoya-foya dengan potensi yang kita punya. Membangun diri, membangun masyarakat, dan membangun bangsa.
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger