Sakit Adalah Peluang Emas Untuk Naik Kelas

Minggu, 12 Mei 20130 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Tidur di kelotok warga, perjalanan menuju Kec. Mendawai, Katingan

Tiba-tiba saja PING!!! “Apa kabar nih?” Lanjutnya bertanya, “Baik bang,” jawabku. “Hanya baik?” Tanyanya lagi, “iya begitulah bang,” jawabku waktu itu. Aku yakin pertanyaan ini muncul karena aku selalu menjawab “sangat baik” saat ada pertanyaan kabar tentang aku, sederhana memang, tapi tujuan jawaban tersebut karena aku ingin membagi semangat kepada siapapun. Apalagi dengan orang yang aku sayang.

Jujur saja, beberapa hari terakhir ini kondisi fisikku memang kurang fit, entah karena kecapek’an atau entah karena pola hidup yang kujalani mulai kurang tepat dengan badan yang mulai renta ini. Menyambung chatting abangku yang tadi, “kalau kamu sakit ini kesempatan bagus, jangan lewatkan,” ketiknya di chatting BBM ku. “Iya, ini peluang emas, jangan sampai disia-siakan begitu saja,” lajut ketikannya.

Mungkin pembaca bertanya-tanya, begitupun aku saat itu, bagaimana mungkin sakit yang identik dengan penderitaan disebut sebagai peluang emas. Yang aku pahami saat itu, episode sakit adalah fase yang tidak mengenakkan. Meski hanya kaki yang bengkak, seluruh badan ikut merasakannya. Meski hanya satu jari yang luka, seluruh perasaan menjadi labil, akibatnya pekerjaan pun tidak lagi produktif.

“Namun, di sisi lain, sakit bisa menjadi kesempatan berharga bagai seseorang yang pandai memetik hikmah,” terangnya.

Setelah banyak mendaat pencerahan darinya, aku baru menyadari jika pernyataan itu memang betul. Eh ya, perkenalkan, abangku ini adalah Deddi Nordiawan, seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan konsultan akuntansi pemerintah di Medina Consulting.

Saat itu dirinya mengajakku untuk bersama-sama menyelami dan memetik hikmahnya yang seluas samudera itu. Sungguh rugi jika sudah sakit, lalu tidak mendapatkan hikmah apapun. Nah, berikut adalah beberapa hikmah sakit yang berhasil ia bagi dan penulis ingat.

SAKIT itu UJIAN

Pertama, SAKIT adalah UJIAN buat kita apakah kita layak disemati gelar “ahli syukur”. Ketika kita mendapatkan tambahan harta, lalu kita bersyukur, itu biasa. Tetapi ketika kita sakit, tetapi kita tetap bersyukur, itu baru luar biasa.

Allah Yang Maha Baik ingin menaikkan derajat kita menjadi ahli syukur. Kita mau naik kelas, maka kita harus ujian dulu. Maka, Dia memberikan tangganya berupa ujian sakit. Memang tidak enak naik tangga, capek, lelah, namun setelah berhasil melewatinya, InsyaAllah kemuliaan dari Allah sudah menanti.

Mengapa sakit menjadi ujian untuk membuktikan kualitas syukur? Karena sebenarnya sakit yang kita rasakan itu tidak ada apa2nya dibandingkan dengan luasnya karunia dan kenikmatan yang diberikan olehNya. Seringkali, kita hanya berfokus pada bagian tubuh yang sakit saja, seharian mengeluh di bagian itu-itu saja, padahal pada saat yang bersamaan bagian tubuh lain masih berfungsi sempurna, maha karya Dia yang Luar Biasa.

SAKIT PRASYARAT terkabulnya DOA

Kedua, SAKIT adalah PRASYARAT terkabulnya DOA. Seringkali terkabulnya sebuah doa tertunda karena dosa-dosa yang kita lakukan.

Dosa mata, dosa telinga, dosa mulut, prasangka, sedikit demi sedikit menumpuk tanpa kita sadari. Karena tidak sadar, kita tidak pernah menyesalinya, akhirnya dosa-dosa tersebut tidak pernah kita tobati. Lalu Allah Yang Maha Baik mengkaruniakan sakit untuk menghapus dosa-dosa tersebut, sehingga apa yang kita munajatkan dalam doa tidak terhalang lagi.

SAKIT adalah PERINGATAN

Ketiga, SAKIT adalah PERINGATAN atas kualitas kita dalam manajemen diri. Sakit menjadi tempat kita berkaca betapa sering kita abai atas kualitas makanan. Kita sering tidak adil kepada tubuh atau tidak memberikan hak yang memadai untuk istirahat, padahal Allah Sang Khalik telah mengamanahkan tubuh ini dengan segala kehebatan dan kecanggihan mekanismenya. Maka, yuk kita manfaatkan episode sakit sebagai momentum introspeksi diri kita.

Semoga tulisan yang sangat sederhana ini dapat memberikan energy baru untuk tetap tersenyum dalam mengarungi berbagai ujian, salah satunya SAKIT. Tetap semangat!!!

KASONGAN, 12/5 2013
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger