Kok nge_jomblonya awet banget, di formalin ya??? hehe,..
Bukan Pasukan Jomblo; 2nd Anniversary of Palangka Ekspres |
Ini
sebenernya bukan dialog tunggal, tapi rangkaian beberapa dialog, bahkan dari
beberapa chatting dengan kawan di belantara maya. Jika dialog ini tak
berpangkal ujung serta terkesan tidak fokus, ya, harap maklum. Penulis hanya
ingin tahu, bagaimana dunia jomblo dan apa harapannya.
Berikut
dialognya;
Apa
yang kamu harapkan dari sebuah hubungan? Tentu saja akhir yang bahagia!
Hubungan yang menuju pada pernikahan yang bahagia, berakhir dengan keluarga
yang sakinah dan mawaddah.
Sudah
bertemukah pasangan untuk menuju kesana? Belum #TertundukLemah
Kenapa?
Belum ketemu yang cocok.
Memangnya
seperti apa yang cocok??
Entahlah.
Mungkin seseorang yang nyaman, selalu nyambung diajak ngobrol apa aja, mampu
membawa kita kepada hal-hal yang membaikkan.
Kenyamanan
yang seperti apa? Hhhmm, pokoknya yang tidak ribet. Simpel tapi manis.
Sederhana namun mengesankan. Hubungan yang tidak lebay atau bergejolak layaknya
anak-anak abg. Cukup ucapan selamat pagi yang manis dengan sebuah kecupan di
dahi disetiap perpisahan. Hubungan yang sederhana, namun sarat akan kasih
sayang. Begitu saja.
Dimana
menemukan sosok yang seperti itu? Entahlah!! Entah benar ada atau tidak, tapi
selalu berharap dapat menemukannya segera.
Berharap
segera?? Iya! Untuk apa menunggu kelak kalo dapat menemukannya sekarang? Untuk
apa menunda-nunda bertemu jodoh, toh yang nama jodoh akan bertemu juga akhirnya
sooner or later. Ya kan??
Oh,
begitu ya?? Yaa, begitulah.
Berarti
sebenarnya sudah ada yang diincar dong? Yang mendekati seperti yang diinginkan?
Ooo, ada! Ada beberapa, namun sayang, kalo ngga teman sendiri ya pacarnya
teman.
Terus?
Yaa, tak bisa saja. Masa memacari teman sendiri? Apa lagi merebut pacarnya
teman?
Lho?
Memangnya kenapa? Jodoh bukannya memang suka datang dengan cara yang tak di
duga kan?? Memang, tapi untuk merebut pacar teman rasanya keterlaluan.
Cinta
memang tak kenal waktu dan tempat kan? Iya, barangkali. Namun rasanya enggan
saja menghadapi polemik yang akan nanti muncul setelahnya. Banyak pertimbangan
lah, ribet!!
Lalu
kenapa tidak memacari teman kalo memang dia oke? Ah, tidaklah. Teman ya teman.
Teman tidak bisa dijadikan gebetan. Rasanya terlalu lucu.
Bukannya
banyak ya yang memang dipertemukan melalui jalur pertemanan dulu? Iya! Tapi
entah mengapa rasanya sedikit tidak nyaman memacari teman sendiri yang sudah
kenal kita banget.
Lho?
Bukannya lebih bagus begitu? Entahlah, agak risih saja.
Kok
aneh begitu? #angkatbahu
Lalu
kapan jodohnya akan datang? Mungkin, suatu hari. Tunggu saja, kan jodoh tak kan
lari kemana ataupun menyasar pada yang lain. Jodoh, rejeki dan maut ditangan
Tuhan kan? Yaa, hadapi saja.
Kalau
Tuhan kasih jodoh lewat pertemanan lalu ditolak bagaimana? Berarti menolak
jodoh dong?? Tidak begitu. Percayalah, ketika kita bertemu seseorang yang “the
one”-nya kita, saat itu kita akan menyadarinya, meski aral melintang dihadapan.
Kita akan tau, saya percaya itu!
Oh
begitu ya? Ya
Dan
terakhir, Semangat ya mblo…
Palangkaraya,
20/5
Posting Komentar