Apotik Hidup Belantara Kalimantan “Pasak Bumi”

Minggu, 15 Januari 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Selama ini pasti kita sering mendengar atau melihat iklan-iklan di berbagai media cetak maupun elektronik mengenai akar pasak bumi atau yang beberapa orang sebut dengan istilah tongkat ali alias ginseng Borneo.

Tetapi sampai saat ini saya belum pernah tahu pasti seperti apa wujud asli dan apa khasiat yang terkandung di dalam akar pasak bumi tersebut, saat ku cari informasi khasiat dan apa sebenarnya pasak bumi di internet isinya kebanyakan promo jualan obat kuat yang katanya khas Kalimantan. Walau ada artikelnya, tetapi namanya iklan tetep saja berbusa-busa isinya dan susah dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Soalnya yang aku dengar dari penduduk setempat, pasak bumi lebih sering digunakan sebagai obat sakit pinggang, bukannya obat kuat,  salah satu situs yang sering dijadikan kiblat referensi seperti wikipedia juga tidak ada penjelasan yang berarti.

Baru ketika berkunjung ke situsnya kementrian Kehutanan (Kemenhut) bau menemukan penjelasana yang cukup kompatibel;
“Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan salah satu tumbuhan obat asal hutan yang memiliki banyak khasiat, dari kajian farmakologis Pasak Bumi mengandung empat senyawa penting yaitu senyawa canthin, senyawa turunan eurycomanone, senyawa quassinoid, dan senyawa etanol. Senyawa canthin pada tumbuhan pasak bumi mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, senyawa turunan eurycomanone sebagai anti malaria, senyawa quassinoid berfungsi sebagai anti leukimia, dan prospektif untuk anti HIV, senyawa etanol berfungsi sebagai afrodisiak. Hampir seluruh bagian tumbuhan ini mengandung substansi pahit yang dapat digunakan untuk obat”

“Akar tumbuhan ini  dicampur dengan tumbuhan obat lain seperti   kayu manis dan digunakan untuk tonik penyehat di Sabah. Selain itu di Malaysia kulit akarnya digunakan juga sebagai penawar demam, penyembuh luka-luka di gusi atau gangguan cacing serta tonikum setelah melahirkan. Kulit batang digunakan untuk koagulan darah setelah melahirkan, sedangkan di  Kalimantan dan Sabah kulit batang digunakan untuk mengobati nyeri pada tulang. Daun pasak bumi yang muda dapat dimakan untuk pengobatan sakit  perut. Di Vietnam bunga dan buah pasak bumi digunakan untuk obat desentri. Menurut sifat fisis, mekanis dan keawetan, kayu pasak bumi memiliki berat jenis 0,65, kelas awet 4-5, dan kelas kuat II.  Kayu golongan ini dapat digunakan untuk keperluan konstruksi dan mebel”

Kebetulan salah satu wartawan lokal asli Tamiang Layang, Barito Timur (Bartim) mengajakku kehutan untuk mencari tanaman tersebut, ternyata tumbuhan dengan berbagai khasiat tersebut banyak tumbuh liar disini, kami sengaja memilih yang pohonnya paling kecil, karena ternyata untuk pohon yang sebesar pensil saja punya akar sepanjang satu meter dengan diameter 5 cm lebih, untuk mendapatkannya kami harus menggali lalu ditarik menggunakan tali, kalau jaman dulu, untuk mencabut pasak bumi katanya harus dengan cara membelakangi pohon sambil membaca mantra-mantra.


Saat mencicipinya sepintas rasanya mirip seperti pahitnya buah mahoni, cara mengkonsumsinya bisa mencuil sedikit batang akarnya lalu diemut atau dibuat bubuk yang dikonsumsi setiap pagi sore satu sendok makan, cara lain yang lebih hemat dengan merendam akarnya dalam segelas air panas dan dibiarkan beberapa jam untuk kemudian diminum, Yang paling umum adalah merendam pagi untuk diminum malam menjelang tidur lalu direndam lagi semalam untuk diminum pagi begitu bangun tidur, jika air rendamannya sudah tidak terasa pahit, akar dicacah, begitu seterusnya sampai habis masa berlakunya yang ditandai air rendaman yang tidak lagi pahit. Tidak boleh lupa harus dicek sebelum digunakan, karena bila selalu direndam, lama kelamaan akar akan berjamur, jadi haru dijemur dulu sampai kering untuk siap dipergunakan lagi..

Di websitenya kemenhut juga menjelaskan tentang harga komoditas ini di pasar ekspor, harganya bisa mencapai USD 80 per kilonya, lumayan juga komoditas ini mengingat disini cuma jadi tumbuhan liar tanpa budidaya, makanya sempat sedih ketika baca di arsip republika yang mengatakan pasak bumi dipatenkan oleh Amerika.

Di pasar tradisional sini, biasanya dijual dalam bentuk bubuk berharga variatif antara 10 - 50 ribu per bungkus plastik ukuran setengah kilogram, oleh penjualnya kadang kita ditawari akar-akaran lain semacam cawat hanoman, atau sampay yang katanya berkhasiat hebat untuk urusan keperkasaan, malah ada yang sudah diracik dalam toples berisi arak atau ciu putih berisi banyak sekali bahan termasuk tangkur buaya dan lain sebagainya, kayaknya nih penjual ngirain ane udah berbini, tetapi tak apalah, itung-itung tambah ilmu,..hehe…
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger