Tukar Pasangan

Rabu, 06 Juni 20122komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Ilustrasi
Suasana pagi yang rutin ku jalani dengan tidur, tiba-tiba saja terusik dengan dering telephone. Setelah kulihat nomor yang masuk ternyata milik kawan kuliah dulu. Jujur saja dia adalah salah satu kawan kuliahku yang teramat sangat jarang sekali menghubungiku, meskipun dulu kita pernah senasib sepenanggungan. Dengan penuh rasa penasaran aku kuatkan diri untuk mengangkat kehormatan tersebut. Setelah babibu, basa basi tanya kabar de el el, akhirnya dia cerita panjang lebar tentang kehidupannya selepas kuliah.

Dari Selentingan gosip tak jelas yang pernah aku dengar dari beberapa kawan sih dia belum lama cerai sama istrinya, namun aku sendiri tak tau pasti apa sebab musababnya. Baru pagi ini aku tahu penyebabnya, yaitu istrinya terlibat skandal perselingkuhan dengan tetangganya yang masih berbau saudara. Dan kebetulan istri tetangganya itupun tidak ada di rumah karena profesinya sebagai TKI.

Awalnya kawanku itu tak mau ribut dan merasa cukup menyelesaikan masalah dengan menceraikan istrinya baik-baik. Dia cukup dewasa bisa mengerti bahwa semuanya sudah terjadi dan tak akan mungkin diputar balik. Terlepas dari kepergiannya dari rumah untuk mencari nafkah keluarga, dia berusaha untuk tidak 100% menyalahkan istrinya. Bagaimanapun juga suami punya tanggung jawab untuk mendidik istri dan menafkahi secara lengkap dalam artian lahir batin tak boleh kurang.

Sebenarnya kawanku sudah damai tidak terlalu terbelenggu sakit hati dengan menanamkan pemahaman seperti itu. Namun dia akhirnya butuh teman cerita saat kasus itu ternyata masih berkelanjutan. Saat pertemuan keluarga waktu skandal terbongkar, keluarga kedua belah pihak memutuskan kedua pelaku itu akan dinikahkan karena istrinya yang di luar negeri pun melalui telepon sudah menyatakan minta cerai. Ketenangan temanku itu mulai terusik, ketika calon janda baru yang di luar negeri terus menerus telpon dan meminta dia untuk menikahinya.

Persoalan baru berimbas kepadaku saat dimintai pendapat terkait kasus tersebut, terus terang aku tak bisa banyak membantu. Aku cuma minta dia untuk diam dulu sejenak memikirkan motivasinya sebelum mengambil sebuah keputusan. Kalo motivasinya tentang fisik, katanya calon janda itu lebih cakep dibanding istrinya. Apalagi sudah mendapat polesan Hongkong tentu lebih menarik lagi. Bila yang dilihat sisi ekonomi, pastilah lebih punya banyak tabungan.

Yang perlu dipikir agak panjang adalah jangan sampai terjadi pernikahan dengan landasan dendam. Karena pasangan masing-masing sudah melakukan perselingkuhan dan dinikahkan, biar impas dia harus ikutan menikah juga. Sudahkah dipikirkan masa depannya nanti disaat ambisi dendam itu sudah terkikis habis oleh waktu. Walau omongan orang lain kadang tak perlu kita dengarkan, sudah siapkah dengan kesan miring dari tetangga sebelah akan kasus tukar pasangan semacam itu.

Dibilang begitu dia malah kelihatan tambah bingung dan sedikit maksa aku kasih jalan keluar. Sesuatu yang tak mungkin aku lakukan karena aku tak pernah mau membuatkan baju untuk orang lain dengan mengukur di badanku sendiri. Jawabanku tetap tak berubah agar dia berpikir dan mengambil keputusan sendiri sesuai kata hatinya dengan menimbang bobot baik buruknya di masa depan dia sendiri nanti.

Kawanku itu kemudian melanjutkan cerita. Kalau bicara kata hati dia cenderung bilang tidak. Jawaban ini pernah disampaikan ke TKI itu. Tapi yang bersangkutan malah mengatakan akan menuntut bila tidak mau menikah. Katanya dia juga bersalah, sebagai suami tidak bisa mendidik istri sampai akhirnya mengganggu suami orang.

Mendengar itu, aku coba mengingat-ingat pasal hukum tentang perzinahan. Kalo tidak salah, menurut KUHP pasal 284, perzinahan adalah delik aduan dimana proses hukum baru dapat diberlakukan bila ada salah satu pihak yang merasa dirugikan menuntut. Dalam waktu 3 bulan sejak penuntutan diajukan, proses perceraian harus dilakukan atau tuntutan dianggap gugur. Mengingat ketentuan ini, memang sangat memungkinkan untuk si calon janda itu melakukan penuntutan. Tapi kan gugatan hukum itu berlaku hanya kepada kedua pelaku dan bukan ke pasangan salah satu pelaku. Aku bisa sampaikan ke temanku, secara hukum dia tidak ada masalah.

Bila dikaitkan dengan norma masyarakat yang sekarang ini mulai berotak bisnis dimana kasus semacam ini sering diselesaikan dengan denda dalam bentuk uang, temanku pun bukan dalam posisi tergugat. Malah kalo mau dia bisa juga minta pembayaran denda kepada selingkuhan istrinya. Tentang kesalahannya dikatakan tidak bisa mendidik istri, itu cuma akal-akalan saja menurutku. Bahkan aku berani bilang itu merupakan tipikal perempuan Indonesia. Dimana saat ketauan suaminya selingkuh, kadang bukan suaminya yang dipersalahkan. Tapi selingkuhan suaminya yang didamprat dianggap merebut suami orang.

Bisa jadi ini merupakan dampak euforia emansipasi yang berlebihan. Coba bandingkan sikap cewek dulu dengan sekarang pasti sudah jauh berbeda. Rasanya jaman aku mulai pacaran dulu, cewek masih mau menerima cinta tapi tak lebih dari itu. Seolah prinsipnya, "cintai aku tapi jangan sentuh aku."

Beberapa tahun kedepan sudah berubah, "boleh cium aku tapi jangan lebih dari itu". 

Jaman makin maju prinsipnya berubah lagi, "lakukan apa yang kamu mau tapi jangan bilang siapa-siapa." 

Bisa jadi yang mulai berlaku sekarang adalah, "ayo lakukan semuanya. Kalau tidak, aku akan bilang ke semua orang kalau kamu tidak bisa apa-apa..." nah lo...

Jurnal terkait Selingkuh, Pie Jal?
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

10 Oktober 2015 pukul 10.00

KISAH NYATA..............
Ass.Saya ir Sutrisno.Dari Kota Jaya Pura Ingin Berbagi Cerita
dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
internet dan menemukan nomor Ki Kanjeng saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya di kasih solusi,
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Kanjeng alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
Kanjeng di nmr 085320279333 Kiyai Kanjeng,ini nyata demi Allah kalau saya tidak bohong,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

Pesugihan Instant 10 MILYAR
Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
dll

Syarat :

Usia Minimal 21 Tahun
Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

Proses :

Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
Harus siap mental lahir dan batin
Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
Pada malam hari tidak boleh tidur

Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
Ayam cemani : 2jt
Minyak Songolangit : 2jt
bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

Prosedur Daftar Ritual ini :

Kirim Foto anda
Kirim Data sesuai KTP

Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

Kirim ke nomor ini : 085320279333
SMS Anda akan Kami balas secepatnya

Maaf Program ini TERBATAS .

14 Mei 2019 pukul 13.55

info menarik

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger