• Semalam Bisa Lima Kali 'Ngamar' Mau?
  • Tarif 'Ngamar' Naik Bang...
  • Acara Tivi Kita ‘kok’ Makin ‘ngga’ Mutu Yahhh,...
  • Judi Politik Itu Judulnya ‘Nyaleg’
  • Sebut Kami Tiongkok Atau Tionghoa Saja!
  • Harus Dibangun Tempat Judi Di Indonesia
  • Polah Wartawan, Main Potong dan Sok Pintar
  • Genting Highland Surganya Penjudi Asia
  • Melancong Ke Dataran Merdeka dan Batu Cave Malaysia
  • Mengunjungi Gedung Tertinggi Di Malaysia
  • Kawasan Alor, Jadi Segitiga Emasnya Kuala Lumpur
  • Kampanye dan Pengelolaan Menjadi Kunci Sukses Pariwisata Di Malaysia
  • KLIA Jauh Lebih Modern, Petugas Imigrasi Terkesan Ramah
  • Perayaan Tahun Baru Di Kasongan Meriah
  • Wartawan Lebih Miskin Dari Penerima BLSM
  • Si Vicky, Tokoh 'Isasi' Kontroversi
  • Zaman Laptop, Orang Malah Malas Menulis
  • Say No To ‘Perploncoan’, Hapuskan OSPEK
  • Sedikit Tentang Manfaat Berorganisasi
  • Warungnya ‘Pake’ Jablay

“Ababil” ? Ini penjelasan Medisnya

Rabu, 28 Maret 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


#Pencerahan Ilmiah

Ababil stadium I, Penyembuhan; Pemberian perhatian khusus
Siapa sih yang belum pernah mendengar istilah “Ababil” alias “ABG labil”. Istilah yang dipopulerkan oleh salah satu forum dunia maya ini ditujukan bagi remaja yang seringkali menunjukkan kegalauan dan sifat moody, sehingga psikis mereka terbilang tidak stabil

Pertanyaannya sekarang, mengapa banyak remaja menunjukkan gejala demikian?

Ternyata persoalan ini telah menggelitik para peneliti dari Pittsburgh University, AS, untuk mencari jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berikut ini penjelasannya, cekidot;

Dalam otak manusia terdapat dua bagian penting yang mengatur motivasi dan pembelajarkan, yaitu nucleus accumbens(NAc) dan dorsal striatum (DS). NAc memainkan penting dalam memproses keinginan dan balasan yang diharapkan setelah melakukan suatu hal, sedangkan DS mengontrol tindakan dan perilaku.
Ababil stadium II, Penyembuhan; Sentuhan kasih sayang

Semestinya, kedua bagian ini bekerja dengan porsi yang sama di usia remaja dan dewasa. Namun di usia remaja, sel-sel neuron dalam DS bekerja lebih aktif dibandingkan pada otak orang dewasa. Perbedaan kinerja sel neuron itu menyebabkan remaja dan orang dewasa merespon stimuli yang sama dengan cara berbeda. Dengan kinerja area DS dan sel neuron yang aktif, para remaja cenderung bertindak secara berlebihan, rentan akan hal yang adiktif dan perilaku impulsif.

Ababil stadium akhir, Penyembuhan;
"Maaf, yang sudah masuk tahap ini  sudah tidak tertolong lagi"
Kondisi ini juga menjawab mengapa para remaja lebih mudah terkena depresi, schizophrenia dan perilaku adiktif, seperti merokok atau mengonsumsi obat terlarang.

"Kami percaya, adanya perbedaan kinerja otak di tahapan usia yang berbeda dapat menentukan tindakan dan menyebabkan rapuhnya psikis para remaja," tutur professor Bita Moghaddam, salah satu anggota tim peneliti, seperti dikutip Daily Mail.

Penelitian yang dipresentasikan di konferensi Proceedings of the National Academy of Sciences ini menyebutkan, perilaku dan psikis para remaja sangat kompleks. DS hanya satu dari sekian banyak bagian otak yang menyebabkan perilaku ini.

Pangkalan Bun, 28 Maret 2012
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger