• Semalam Bisa Lima Kali 'Ngamar' Mau?
  • Tarif 'Ngamar' Naik Bang...
  • Acara Tivi Kita ‘kok’ Makin ‘ngga’ Mutu Yahhh,...
  • Judi Politik Itu Judulnya ‘Nyaleg’
  • Sebut Kami Tiongkok Atau Tionghoa Saja!
  • Harus Dibangun Tempat Judi Di Indonesia
  • Polah Wartawan, Main Potong dan Sok Pintar
  • Genting Highland Surganya Penjudi Asia
  • Melancong Ke Dataran Merdeka dan Batu Cave Malaysia
  • Mengunjungi Gedung Tertinggi Di Malaysia
  • Kawasan Alor, Jadi Segitiga Emasnya Kuala Lumpur
  • Kampanye dan Pengelolaan Menjadi Kunci Sukses Pariwisata Di Malaysia
  • KLIA Jauh Lebih Modern, Petugas Imigrasi Terkesan Ramah
  • Perayaan Tahun Baru Di Kasongan Meriah
  • Wartawan Lebih Miskin Dari Penerima BLSM
  • Si Vicky, Tokoh 'Isasi' Kontroversi
  • Zaman Laptop, Orang Malah Malas Menulis
  • Say No To ‘Perploncoan’, Hapuskan OSPEK
  • Sedikit Tentang Manfaat Berorganisasi
  • Warungnya ‘Pake’ Jablay

Tarif 'Ngamar' Naik Bang...

Minggu, 11 Januari 20151komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar perairan Pangkalan Bun masih menyisakan duka bagi keluarga korban, lain halnya dengan sejumlah Penjaja Sek Komersial (PSK) setempat. Dengan banyaknya pendatang dan membanjirnya job mereka menaikkan tarif ‘ngamar’. Berikut penelusurannya.

Fahruddin Fitriya/PALANGKA EKSPRES
-----------------------------------------------------
Pesawat Tenggelam, Tarif PSK Malah Naik (1)

Melati : Tiga Juta Semalam, Bisa Nego

Seorang PSK saat dibincangi dalam sebuah kamar hotel
Tidak bisa dipungkiri jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 membuat nama Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat mendunia. Sejumlah relawan, pejabat teras hingga wartawan Internasional mendatangi kota ini.

Hal itu ternyata berpengaruh dengan job dan pasaran (harga) para PSK yang selama ini menjadi ‘kupu-kupu’ hotel Kota Manis. Karena banyaknya job yang diterima tidak sedikit yang mematok harga diatas rata-rata.

Sebut mawar (nama samaran), dirinya mengaku menaikkan harga hingga seratus persen dibanding tarif biasa, bahkan bagi warga asing ia mematok harga menggunakan kurs Dolar. Sejak kejadian jatuhnya peswat itu, job naik dua kali lipat dibanding hari biasa.

“Kalau perhitungannya itu tidak tentu, hanya lebih banyak dibanding hari biasa. Kalau yang pesan bule saya minta 100 dolar (sekitar Rp.1,2 juta),” ucap mawar saat dibincangi PE. Baru-baru ini.

Lanjut perempuan yang mengaku baru empat bulan menjajakan diri di Pangkalan Bun itu, bagi pelanggan lokal, ia hanya mematok harga sekitar Rp.700-800 ribu. “Biasanya paling banter Rp.400 ribu,” katanya.

Beda halnya dengan Melati (juga bukan nama sebenarnya), ia mengaku sejak kejadian itu (jatuhnya AirAsia) dirinya tak segan mengeluarkan uang sewa kamar di salah satu hotel berbintang.

“Jadi enak kalau ada yang mau menggunakan jasa saya, tinggal datangi kamarnya,” jelas wanita yang masih ABG itu. “Kadang saya tawarkan jasa langsung ke pelanggan, juga kasih nomor ke pegawai hotel. Pokoknya khusus layani tamu di hotel ini,” katanya lagi.

Terkait tarif, papar Melati, dirinya mematok Rp.1 juta sekali kencan. “Kalau mau semalam, bayar Rp. 3 juta. Tapi boleh kurang kok,” katanya merayu. (Bersambung... Bencong Kebanjiran Job)
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

10 Juni 2018 pukul 13.55

Artikel menarik... Sharing is Caring.

dan Menangkan Jackpot Ratusan Juta bersama kami :

- Bonus New Member 30% (Rp. 100.000)
- Bonus Depo Harian 15% (Rp. 50.000)
- Bonus Referral Tak Terbatas 15% (Puluhan Juta Rupiah Setiap Minggu)
- Bonus Trunover mingguan 0.5%

Salam Poker Indonesia,
Agen Poker IDN dan Bandar Ceme Online

https://MEDALPOKER.fun

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger