• Semalam Bisa Lima Kali 'Ngamar' Mau?
  • Tarif 'Ngamar' Naik Bang...
  • Acara Tivi Kita ‘kok’ Makin ‘ngga’ Mutu Yahhh,...
  • Judi Politik Itu Judulnya ‘Nyaleg’
  • Sebut Kami Tiongkok Atau Tionghoa Saja!
  • Harus Dibangun Tempat Judi Di Indonesia
  • Polah Wartawan, Main Potong dan Sok Pintar
  • Genting Highland Surganya Penjudi Asia
  • Melancong Ke Dataran Merdeka dan Batu Cave Malaysia
  • Mengunjungi Gedung Tertinggi Di Malaysia
  • Kawasan Alor, Jadi Segitiga Emasnya Kuala Lumpur
  • Kampanye dan Pengelolaan Menjadi Kunci Sukses Pariwisata Di Malaysia
  • KLIA Jauh Lebih Modern, Petugas Imigrasi Terkesan Ramah
  • Perayaan Tahun Baru Di Kasongan Meriah
  • Wartawan Lebih Miskin Dari Penerima BLSM
  • Si Vicky, Tokoh 'Isasi' Kontroversi
  • Zaman Laptop, Orang Malah Malas Menulis
  • Say No To ‘Perploncoan’, Hapuskan OSPEK
  • Sedikit Tentang Manfaat Berorganisasi
  • Warungnya ‘Pake’ Jablay

Perjalanan Pimred Muda Didikan Jawa Pos IV-Selesai

Sabtu, 16 Maret 20130 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Prospek Karier


Sururi Alfaruq; Wartawan jangan cengeng//Key notter dalam acara bertajuk, “Antara jurnalisme dan idealisme jurnalis muda Indonesia”

Go'es Tumbag Samba
Di tengah perkembangan media massa yang begitu cepat dan penuh variasi, Faruq menilai, prospek karier seseorang di media massa cetak masih begitu cerah. Pasalnya, industri media massa cetak cukup matang dan terus berkembang.

Selain itu, semua orang bisa menjadi jurnalis cetak, bukan hanya mereka yang memiliki dasar ilmu dan pengetahuan jurnalistik. Buktinya, berbagai lowongan menjadi jurnalis, di media mana pun, tidak mencantumkan gelar sarjana ilmu jurnalistik atau komunikasi sebagai persyaratan utama. Semua orang dapat melamar untuk posisi jurnalis, dari latar belakang pendidikan apa pun.

Dirinya menyakini, jurnalistik itu lebih kepada ilmu menulisnya, sementara yang ditulis wartawan adalah berbagai hal dari beragam bidang keilmuan. Selain itu, dunia jurnalistik sangatlah produktif dan menghasilkan. Dengan catatan, kita bekerja sebaik mungkin dan menorehkan prestasi.

"Pasti nilai kita akan baik. Dan jika nilai kita baik, maka kita akan menjadi prioritas dalam berbagai kesempatan kenaikan gaji, promosi. Beda halnya jika kita hanya bekerja biasa-biasa saja," ujar Faruq.

Pesannya, industri tulis menulis ini pada dasarnya sangat keras, jurnalis harus berkemauan kuat, konsisten, cepat bangkit dan tidak boleh cengeng.

Kasongan, 16/3 2013.
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger