Sistem UN Rentan Kecurangan, Kenapa Ngga "On Line" Saja?

Sabtu, 14 April 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


#Kunci Jawaban UN 2011 lebih Cepat Tersebar Dibandingkan Soalnya

Kunci Jawaban UN, Menyebar Melalui Internet
dan Short Message Service
Ujian Nasional (UN) tahun 2012 untuk SMA/SMK/MA akan di mulai pada tanggal 16 April 2012, tapi hari ini dan minggu kemarin (seminggu sebelum berlangsungnya UN tersebut), banyak kita baca di imedia bahwa kunci jawaban telah tersebar dibeberapa daerah.

Terlepas dari benar atau tidaknya kunci jawaban UN yang telah menyebar tersebut, yang jelas hal tersebut akan mempengaruhi para siswa yang akan mengikuti UN, karna sangat mudahnya didapat dari media internet atau lewat telephone seluler (Ponsel).

Yang menjadi pembahasan disini adalah “mengapa kunci jawabanya lebih cepat menyebar dibanding soalnya”, bagaimana kalau di masa mendatang kita rubah saja, “Soalnya yang lebih cepat menyebar dari pada kunci jawabanya”. Caranya bisa saja kita ikuti cara-cara penyebaran kunci jawaban UN sekarang ini. artinya kita buat soal UN ini disebarkan melalui jaringan internet. Lihat saja kemajuan teknologi sekarang ini, banyak perusahaan merekrut karyawanya melalui test langsung lewat internet, dan perguruan tinggi yang menyelenggarakan ujian secara on line.

#Bagaimana Kalau UN_nya On Line Saja?

ILUSTRASI; Ujian Nasional On Line
Melihat asumsi diatas, bisakah UN diselenggarakan secara "ON LINE…?" Tahun ini saja biaya penyelenggaraan UN sebesar Rp600 miliar, cukup bagi sekolah untuk melaksanakan UN tanpa harus memungut biaya tambahan dari siswa. Anggaran yang dialokasikan lebih besar Rp50 miliar dari tahun lalu.. mungkin bila secara on line, biaya tersebut bisa lebih ditekan lagi. Pada umumnya sekolah Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah mencukupi fasilitas jaringan internetnya. Apabila ada sekolah yang belum memiliki jaringan bisa mengikuti “UN on line” di sekolah yang sudah lengkap. karna “UN on line” ini memungkinkan pelaksanaanya tidak bersamaan, soalnya bisa didesain berbeda setiap siswa dengan kualitas yang sama.

Dengan demikian penyebaran soal pasti tidak memakan biaya dan tidak ada istilah terlambat. Akan tetapi pelaksanan sistem seperti ini juga membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama dinas pendidikan. untuk kemajuan pendidikan, apa salahnya jika kita coba sistem seperti ini, untuk mencegah kecurangan dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

#Cuman usul buat Pak Nuh (Mendiknas), salam dari Tamiang Layang. 14/4 2012.
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger