Zaman Laptop, Orang Malah Malas Menulis

Jumat, 20 September 20130 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Salah obat - Ilustrasi
Heran, itu kata pertama yang ada di otak saya saat menyaksikan fenomena yang terjadi. Bagaimana tidak, di zaman laptop seperti sekarang, seharusnya orang lebih produktif menulis. Menulis apa saja entah itu di media massa, blog, atau media apa saja.

Dengan komputer jinjing nan mungil itu, orang bisa menulis dan tentunya di mana dia suka, asal jangan saat renang nulis pake laptop, kerugian ditanggung penumpang.

Hal ini saya rasakan sendiri saat berkomunikasi dengan para blogger lain, begitupun teman-teman editor di beberapa media, belakangan ini sering mengeluh kekurangan tulisan alias setoran naskah seret.

Udah punya laptop kok ngga menulis? Laptopmu diapakan saja?” ujarnya, yang pasti bukan kepada saya.

Keluhan macam ini, saya kira, makin biasa akhir-akhir ini. Laptop makin massal, murah, jadi 'mainan' orang ramai, tapi produktifitas menulis menurun. Blog-blog yang pada tahun sebelumnya sangat ramai, selalu diisi dengan tulisan-tulisan baru dan segar kini makin sepi. Semoga saja blognya tidak berhantu.

Saya tengok blog seorang wartawan senior, yang dulu aktif mendorong wartawan-wartawan muda, agar punya blog. Ah, isinya tidak ada yang baru. Belum karuan ada satu dua tulisan per bulan. Padahal, ketika abang ini belum punya laptop, masih mengetik di warnet atau kantor, produktivitasnya luar biasa.

Ke mana saja si abang? Tanyaku saat itu, “Saya sibuk,” jawabnya pelit kata.

Sibuk? Bisa saja. Tapi silakan tengok akun Facebook atau Twitter-nya. Ramainya bukan main. Ada masalah sedikit dikomentari dan dikomentari terus sampai bosan.

Yah, laptop memang tetap dipakai, cuma bukan untuk menulis artikel, berita, fiksi, dan sebagainya, tapi buat kepentingan pergaulan di jejaring sosial. Tetapi syukurlah, paling tidak masih ada orang yang bisa memanfaatkan laptop sebagai alat bantu untuk menulis di mana saja dan kapan saja.

Bicara produktifitas, contoh paling bagus Dahlan Iskan. Mantan wartawan yang sekarang menjadi menteri BUMN ini semakin produktif menulis justru setelah ganti hati dan sibuk mengurus PLN dari Sabang sampai Merauke. Selain produktif, kualitas tulisan-tulisan Dahlan Iskan tetap stabil dan enak dinikmati. Pak Dahlan memanfaatkan laptop untuk menulis di ruang tunggu bandara, di lobi hotel, kafe, dan sebagainya.

Saya kira kita perlu belajar banyak dari Pak Bos (sebutan Dahlan Iskan) mengenai pentingnya menjaga produktivitas dan kualitas menulis.

Yuk berkarya...

KASONGAN, 19/9 2013
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger