Seks Remaja; Galau, Sampai Penyakit Mematikan

Sabtu, 14 April 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Salah satu konsekuensi dari kemajuan zaman adalah degradasi moral, termasuk pandangan sebagian orang terhadap seks pun mengalami pergeseran. Bahkan di Indonesia yang katanya kental dengan adat ketimurannya, dapat dengan mudah menemui remaja (15 – 20 Tahun) yang melegalkan seks secara sepihak. Padahal, berhubungan seks di usia remaja dapat berdampak negatif pada pertumbuhan mental dan juga fisik.

Seperti dilansir pada laman Daily Mail, berhubungan seks di usia remaja dapat memicu suasana hati buruk, perubahan perkembangan otak, dan jaringan reproduksi yang lebih kecil. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Ohio Collage. Menurut mereka, hal ini terjadi karena pengalaman seksual berlangsung, sementara otak mereka masih dalam tahap perkembangan.

John Morris, salah satu peneliti yang melakukan riset tersebut mengatakan, "Memiliki pengalaman seksual di usia dini bukan tanpa konsekuensi," tuturnya.

Riset ini didasarkan pada kesimpulan mereka setelah memelajari perilaku hamster yang aktif secara seksual. Hamster dibagi ke dalam tiga kelompok, hamster berusia 40 hari (sama dengan 16 hingga 20 tahun usia manusia), dewasa berusia 80 hari yang sudah aktif secara seksual, dan kelompok kontrol yang tidak dikawinkan.

Berbagai tes dilakukan empat bulan kemudian untuk mengukur suasana hati hewan pengerat tersebut. Hasilnya, terdapat indikasi bahwa hubungan seksual di usia remaja dapat memengaruhi suasana hati.

Hamster remaja contohnya yang tidak bersemangat berenang ketika kelompok hamster tersebut diletakkan di atas air. Hal ini mengindikasikan tanda-tanda depresi dan panik, atau bahasa tren masa kini “Galau”.

Penelitian ini juga menemukan bahwa aktivitas seksual memengaruhi perkembangan otak dan organ reproduksi. Hamster remaja yang telah dikawinkan memiliki dendrit neutron kurang kompleks. Diketahui dendrit neutron berfungsi untuk melakukan rangsangan elektrokimia di otak.

Tak hanya itu, hamster-hamster tersebut juga memiliki vesikula seminalis dan vas deferen yang lebih kecil. Vesikula seminalis adalah organ yang mengeluarkan air mani, sedangkan vas deferen adalah saluran yang menyalurkan air mani keluar.

Jika sebagian besar dari kita mengatakan riset ini kurang kompatibel karena menggunakan hamster yang sudah barang tentu memiliki jaringan yang kalah kompleks dengan manusia, itu sah-sah saja. Bagi orang-orang semacam ini, saya hanya ingin mereka berkaca, apakah yang mereka selama ini lakukan (seks usia remaja) memiliki dampak berbeda dengan apa yang di alami hamster tersebut? Jawabanya ada di diri kalian masing-masing.
Selain dampak psikologis juga ada dampak lain bagi remaja yang melakukan seks di usia remaja, The global source for summaris & Review melansir sebuah artikel yang kurang lebih intinya; dalam kasus seks di usia remaja, perempuan remaja rentan  karena perubahan sel dalam mulut rahim sedang sangat aktif. Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontak seksual atau rangsangan apapun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan.

Menurut para pakar sex, adanya benda asing (termasuk alat kelamin laki-laki) dan sel sperma akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim. Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks tersebut menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak. Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian. Penderita stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan mempunyai anak menjadi tidak mungkin.

Di dunia sendiri terdapat sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Dan strain terganas adalah tipe 16 dan 18. Gejala yang sering muncul pada penderita biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid.

Selain itu para perempuan remaja juga rentan terhadap penyakit Trichomoniasis yang bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu menderita penyakit ini saat hamil.

Tapi jangan salah, dampak free seks dan seks di usia remaja juga banyak mendatangkan penyakit bagi remaja laki-laki, diantaranya;

Herpes Genital, ini adalah penyakit Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS melalui luka di darah.

Sifilis (Penyakit Raja Singa), dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.

Gonore (Kencing Nanah), Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, baik pria maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.

Klamidia, Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.

Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart), kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.

Kanker prostat, Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois, diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.

Dan yang sangat familiar adalah, HIV/AIDS yang pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.

#Pertanyaanya sekarang, Hentikan atau tunggu salah satu dari penyakit ini menyambangi kawan-kawan.

Jujur saja saya enggan menghubungkan persoalan ini dengan hukum yang ada di salah satu agama, karena bagiku pribadi agama itu milik masing-masing personal, dan tak bisa dijadikan landasan absolut apalagi untuk dipaksakan ke orang lain. Lakun Dinukum Waliyadin (bagiku agamaku, bagimu agamamu). Yang masih memungkinkan adalah re_evaluasi terhadap; Konsep “GAUL” yang kian sesat, Prostitusi yang sudah menjadi lahan bisnis menjanjikan, Tayangan TV yang tak mendidik, Masuknya Pop culture (Budaya POP), dan juga kecenderungan sebagian besar perempuan yang tak kuasa untuk menolak.
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger