Belajar Dari Seekor Keledai

Senin, 07 Mei 20122komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Keledai di dalam sumur
Suatu hari, keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun/ditutup, karena berbahaya, jadi tidak ada gunanya untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.


Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah!!!
Pesan moral;
  • Bebaskan dirimu dari kebencian.
  • Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.
  • Hiduplah sederhana.
  • Berilah lebih banyak.
  • Berharaplah lebih sedikit.
  • Tersenyumlah.




Disclaimer; Cerita di atas saya dapat dari sebuah milis, entah dari mana awal mula dan sumber yang pertama kali mempublikasikannya, saya posting kembali semata-mata untuk tujuan pendidikan.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

16 Mei 2012 pukul 04.01

hallo mas Fitriya.. aduh maaf yah, aku SKSD.. Aku bingung manggilnya apa :D
Sebelumnya, aku mau berterima kasih karena mas sudah mampir ke blog aku, penasaran si butet. Namaku nia, salam kenal ya.

Terus terang, aku tertarik dengan tulisan mas ini.. hempp mungkin karena "waktunya tepat" yaah..
kalau mas tidak keberatan, mas bisa add ym aku, biar kita bisa ngobrol lebih banyak :)

karunia_debataraja@yahoo.com

terimakasih sebelumnya.. GB yaa ^^

17 Mei 2012 pukul 13.46

terimakasih buat apresiasinya, tp maaf aq tak ada YM u/ komunikasi di jagat maya ini. hanya ada chat di gmail dan fb. mungkin akan lebih komunikatif jika kita gunakan fb aja untuk cuap2.

thanx en salam kenal jua...

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger