Layanan Listrik Di Katingan "Ngga Pernah Beres"

Selasa, 19 Juni 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Byar-pet & Tegangan turun, masalah klasik PLN
(Perusahaan Lilin Negara)
Setelah sekian bulan hidup di Kalimatan bisa ku katakan, tak ada kekayaan energi yang tak dimiliki pulau ini, mulai dari batu bara, minyak, emas dan berbagai kekayaan lain yang tak dimiliki pulau lain, disini tersedia. Bahkan bisa dibilang orang-orang kalimantan hidup di atas energi, jutaan ton batubara diangkat dari sini, jutaan barel minyak di hisap setiap hari dari perut buminya tetapi sudahkah mereka menikmatinya?

Kadang dalam hati pernah bertanya, kenapa pulau yang teramat kaya ini harus mendapat perlakuan diskriminatif, lihat saja pasokan listriknya yang tak pernah beres, pendistribusian air ledeng sering bermasalah, jalanan rusak-rusak, layanan internet cuma menang di iklan, belum lagi tulisan "BBM habis" yang sering menghiasi SPBU dan kuyakin masih terlampau banyak yang tak tersebut disini.

Dari sekian persoalan yang paling terasa dampaknya bagiku adalah masalah pasokan listrik yang tak pernah konsisten. Disini listrik mati sudah seperti hobi, tegangan tiba-tiba drop terjadi setiap hari, apalagi jam-jam maksimum penggunaan, antara pukul 17.00-21.00. Bayangin saja, sibuk-sibuknya ketik berita, tiba-tiba saja pet,..(listrik padam), upload foto atau kirim berita baru setengah jalan tau-nya tegangan turun dan komputer nge-restart sendiri.

Dulu waktu masih bertugas di Barito Timur, pernah beberapa kali ku sambangi kantor PLN setempat, sering kali mereka beralasan, panggantian inilah, perbaikan itulah dan berbagai alasan seputar itu-itu saja (kalo ente ngga percaya, coba aja sambangin mereka). Makanya setelah pindah tugas ke daerah yang baru inipun, aku malas menanyakan persoalan yang sama ke rekannya satu jawatan disini.

Beberapa waktu lalu aku pernah ngobrol-ngobrol dengan salah satu teknisi elektronik, katanya tempat ia bekerja selalu saja kebanjiran order. Mulai dari komputer, tv, kulkas, dan berbagai peralatan elektronik yang power suplai-nya jebol karena seringnya byar-pet dan turun naiknya tegangan. Hal ini mungkin suatu berkah baginya, tapi bagaimana nasib masyarakat lain yang menjadikan barag elektronik sebagai alat produksinya?

Keluhan ketidak beresan ini sempat ku dengar sendiri dari seorang pemilik warnet yang kusambangi saat tak sempat ketik dan kirim berita dari kost. Dia bilang, tiga hard disk komputer rusak gara-gara listrik yang sebentar hidup sebentar padam dan tegangan yang tiba-tiba turun. 16 unit UPS-nya juga jebol, cuman satu yang kini bisa dipakai. "Sekarang kalau listrik mati atau tegangan turun, semua komputer langsung padam. Tak ada lagi penyimpan arus yang sehat," ungkapnya.

Jika dibilang tulisan ini adalah bentuk protes dan kritik, dengan tegas ku bilang, TIDAK! karena terlalu sering sudah aku membahasnya di jurnal-jurnal sebelumnya, toh keadaan juga tak kunjung membaik. Meskipun begitu aku selalu berharap jika tulisan keprihatinan yang saat ini kutulis menjadi ulasan terakhir tentang pembahasan yang sudah berulang ulang kubahas di jurnal sebelumnya.


#Ngga sengaja nemu;
Pembangunan kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan perkotaan, mendorong dan merangsang kegiatan ekonomi penduduk yang lebih produktif, seperti kegiatan pembangunan industri.
Pembangunan industri merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas lapangan dan kesempatan kerja, menyediakan barang dan jasa yang bermutuserta menunjang pembangunan daerah dan sektor sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan kemampuan teknologi.

#Simpelnya
Ngga ada listrik, anak-anak susah belajar, industri tersendat, banyak usaha rakyat gulung tikar dan yang jelas, kerjaan wartawan terusik!!!
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger