Terkadang Juga
galau
(Sebelumnya, "Dari JurnalisKampus Menjadi Pimpinan Redaksi")
Sururi Alfaruq; Wartawan jangan cengeng//Key notter dalam acara bertajuk, “Antara jurnalisme dan idealisme jurnalis muda Indonesia”
(Sebelumnya, "Dari JurnalisKampus Menjadi Pimpinan Redaksi")
Sururi Alfaruq; Wartawan jangan cengeng//Key notter dalam acara bertajuk, “Antara jurnalisme dan idealisme jurnalis muda Indonesia”
@Sei Katingan spot |
Dua
puluh tahun malang melintang di dunia jurnalistik membuat ayah empat anak ini
kenyang pengalaman, baik itu dalam kinerja kewartawanan, maupun dalam urusan
manajerial perusahaan pers. Meski di pertengahan kariernya Faruq sempat merasa
ingin berhenti menjadi jurnalis, kecintaannya pada profesi ini menariknya
kembali.
Faruq
mengibaratkan, dia sudah terlanjur memilih profesi ini. Karena itu, Faruq
merasa harus bertahan, berjuang, dan tidak boleh cengeng menjalaninya. Dia
tidak menampik, pada saat-saat tertentu merasakan kejenuhan dan ketidakstabilan
emosi dalam hari-harinya sebagai wartawan. Misalnya, dalam satu minggu, bisa
jadi Faruq merasa down selama dua hingga tiga hari. Tetapi, situasi itu tidak
dibiarkannya berlarut. Menurut Faruq, ketika merasakan hal itu, maka seseorang
harus kembali bangkit. Dengan begitu, kita memiliki daya tahan yang kuat.
Pria
berkacamata ini menyayangkan, saat ini banyak wartawan muda yang merasa sudah
menjadi jurnalis hebat meski baru satu tahun bekerja, padahal menulis saja belum bisa. Kemudian, ujar Faruq, ketika belum mendapatkan kenaikan gaji, mereka pun mengeluh dan memilih berhenti untuk mencari media dengan gaji lebih besar.
Dirinya sering sharing dengan teman teman temannya, jika sudah memilih profesi ini, maka kita harus berjuang dan mencetak prestasi agar menjadi terbaik. Paling tidak, jika kita menjadi jurnalis yang memiliki track record baik, tetapi tidak diperhatikan perusahaan, maka akan ada orang lain, perusahaan lain, yang memerhatikan kita. (Bersambung, Overview Profesi Jurnalis Media Cetak)
Palangkaraya, 12/3 2013.
Dirinya sering sharing dengan teman teman temannya, jika sudah memilih profesi ini, maka kita harus berjuang dan mencetak prestasi agar menjadi terbaik. Paling tidak, jika kita menjadi jurnalis yang memiliki track record baik, tetapi tidak diperhatikan perusahaan, maka akan ada orang lain, perusahaan lain, yang memerhatikan kita. (Bersambung, Overview Profesi Jurnalis Media Cetak)
Palangkaraya, 12/3 2013.
Posting Komentar