Jangan Jadiakan Media Sebagai Sarana Pembodohan (Jatuhnya Pesawat SSJ-100)

Jumat, 11 Mei 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



PESAWAT; Foto pesawat Sukhoi Super Jet 100 (Sumber; Ist)
Berita;
---Koordinator Rescue PT Dirgantara Indonesia Bambang Munardi memperkirakan bahwa pesawat Sukhoi Superjet-100 jatuh karena masuk ruang hampa. Itu diduga jadi alasan pilot minta izin turun.

Bambang menjelaskan, pesawat kemungkinan masuk ruang hampa udara di ketinggian antara 10.000 kaki sampai 6000 kaki. "Turun drastis dalam waktu relatif singkat. Sangat sulit pesawat bertahan dalam kondisi itu," jelasnya.

Dalam kondisi seperti itu, imbuhnya, pilot pesawat harus memiliki keahlian khusus untuk menstabilkan pesawat. Selain itu, pesawat juga harus punya teknologi untuk mengatasi masalah ini. "Kami belum tahu catatan pilot dan kemampuan teknologi pesawat Sukhoi ini," imbuh Bambang---  Sumber; VIVA News.


Setiap ada kejadian besar, selalu saja banyak yang berkomentar, mulai dari politisi, praktisi, dan berbagai kalangan, semua selalu berebut untuk mejadi ahli dadakan, jika kejadiannya pesawat jatuh, sudah barang tentu mereka akan berebut menjadi seorang penerbang dadakan atau bahkan paranormal. Ulasan-ulasan yang menurutku masih jauh dari kata ilmiah terus saja mengalir diberbagai media, tapi aku tak mau menyalahkan mereka (media), toh ini khan emang bisnis mereka.

Setelah kesana kemari, akhirnya nemu beberapa jawaban yang mungkin akan sedikit membantu, paling tidak kita bisa menyaring mana informasi ngawur dan mana informasi yang mendekati kebenaran. Memang sudah ada beberapa penerbang sungguhan yang menjelaskan hal ini, namun masih ada istilah-istilah yang belum dijelaskan secara mendetail. 

Semoga dari penjelasan ini bisa sedikit meredam amarah salah satu kawan karena pembodohan bangsa oleh bisnis media massa yang kurang bertanggung jawab. Berikut adalah FAQ (daftar jawaban) yang aku dapat dari berbagai sumber, termasuk milis yang nyangkut di emailku tadi,

1. Ruang hampa: Tidak ada ruang yang bernama ruang hampa di atmosfir bumi. Yang ada adalah turbulensi, itupun dipelajari oleh penerbang untuk mengenali turbulensi. 

2. Percakapan pilot dan ATC (Air Traffic Controller): Secara umum ada 2 jenis penerbangan yang mempengaruhi percakapan ATC dan pilot: VFR (Visual Flight Rules) dan IFR (Instrument Flight Rules), yang boleh di IFR belum tentu boleh di VFR begitu sebaliknya. 

3. VFR: Pilot harus terbang melihat keluar dari kaca depan pesawatnya, kalau dia terbang VFR dan menabrak gunung, maka disiplin terbangnya diragukan karena dia berarti masuk ke daerah jarak pandang rendah . Di Indonesia VFR butuh jarak pandang 5 km untuk terbang di bawah 10 ribu kaki. 

4. VFR clearance: Ijin ATC untuk VFR menunjukkan bahwa pilot harus terbang berdasarkan penglihatannya termasuk menghindari tebing, gunung, antenna, gedung dan lainnya. Dengan ijin VFR ini pilot bisa terbang di ketinggian di bawah puncak gunung. Contohnya terbang di 5000 kaki di dekat gunung yang ketinggiannya 7000 kaki. 

5. ELT: Emergency Locator Transmitter adalah alat yang akan menyiarkan sinyal darurat di 3 frekuensi termasuk data satelit dengan mengirimkan lokasi terakhir dan registrasi pesawat. Harus ada di pesawat besar. ELT ini akan aktif pada saat terjadi benturan atau terendam air. 

6. Pilotnya baru sekali terbang di Indonesia: Pertama kali terbang di satu daerah tidak mempengaruhi keamanan penerbangan. 

7. Kabut adalah masalah bagi penerbangan visual, tapi kabut bukan alasan untuk menabrak gunung karena pada waktu akan masuk kabut, penerbangan visual bisa di cancel dan diteruskan dengan penerbangan IFR.

8. GPWS: ada alat yang bernama GPWS (Ground Proximity Warning System) yang akan berteriak dengan suara manusia kalau pesawat mendekati dataran tinggi.

9. Kunci semua pertanyaan anda ada pada black box atau kotak hitam yang berada dalam badan pesawat. Black box inilah yang merekam percakapan pilot-ATC pada Cockpit Voice Recorder (CVR) dan data-data penerbangan dalam Flight Data Recorder (FDR). Jadi jangan percaya semua analisa kacangan di media massa biarpun diberikan oleh orang terkenal sekalipun.

10. Analisa black box akan memakan waktu bulanan atau malah beberapa tahun. Jadi sabar saja menunggu laporannya sebelum mulai berkomentar.

Demikian secuil info yang bisa aku share. Dengan kejadian ini aku pribadi turut mengucapkan belasungkawa bagi keluarga korban, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi Ketabahan oleh Allah SWT Amin.

Foto-foto sepihan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang berhasil ditemukan;






































Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger