Lawang Sewu, Lokasi; Bundaran Tugu Muda Semarang |
Mendengar kata “Kota Semarang” sebagian besar orang pati terbayang dengan sebuah situs bersejarah, Lawang Sewu. Sebuah bagunan yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini sudah menjadi ikon bagi kota lumpia.
Bahkan
tak sedikit warga yang memanfaatkan lokasi ini sebagai tujuan wisata misteri, tak terkecuali diriku
yang sudah bertahun-tahun tiggal di kota ini, bisa dibilang aku menghabiskan
masa remajaku di kota yang terlentak di pantai utara pulau jawa tersebut.
Bangunan
yang dibangun pada 1903 silam, masih berdiri kokoh hingga kini. Dari bagunan
yang sudah sekian tahun berdiri dan berbagai fungsi sebelumnya, menjadikan
lawang sewu ini di selimuti banyak cerita misteri, hingga memunculkan
pro-kontra, khususnya menyangkut aspek kegunaannya.
Ababil Semarang, Latar; Lawang Sewu "Jaman Semono ijek olo" |
Meski
lokasinya berada di kawasan Tugu Muda yang dijadikan sebagai pusat Kota
Semarang, Lawang Sewu tetap saja tak bisa lepas dari karakter keangkerannya.
Bebeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana pengunjung bisa dengan leluasa keluar
masuk dengan di temani seorang juru kunci, namun, semenjak ditetapkan sebagai
cagar budaya oleh pemerintah kota Semarang, hanya pada jam dan hari-hari
tertentu warga bisa masuk untuk mengagumi keunikan arsitektur lawang sewu.
Terkait
dengan fungsi, sebelumnya gedung ini pernah dipakai untuk kantor PT Kereta Api
dan pernah pula dipakai sebagai kantor Dinas Perhubungan serta kantor Badan
Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro), toh eksotisme bangunan
kuno yang disuguhkan terbukti mampu mengukuhkan Lawang Sewu sebagai kawasan
wisata misteri nomor satu di kota Semarang.
Misteri lawang sewu; penampakan bayangan |
Menjelang
era reformasi, di mana kekuatan pemerintahan Orde Baru masih mencengkeram kuat,
gedung Lawang Sewu sempat diisukan akan dibeli keluarga Cendana dan bakal
disulap menjadi hotel berbintang lima. Kalau saja era reformasi gagal
digelindingkan, sudah barang tentu gedung Lawang Sewu yang begitu bersejarah
sekarang telah berubah bentuk menjadi kawasan bisnis yang hanya menyenangkan
kaum kapitalis. Mengapa wisatawan belakangan ini begitu penasaran dan mempunyai
keinginan kuat untuk melihat Lawang Sewu dari dekat? Salah satu alasannya,
konon gedung berarsitektur unik ini menyimpan kekuatan magis seribu hantu.
Misteri lawang sewu; bayangan sebuah "muka" tertangkap kamera |
Hal
tersebut bisa dimaklumi, karena pada masa peperangan dulu, yang melibatkan
Angkatan Muda Kereta Api (pemuda-pemuda Semarang) melawan bala tentara Kido
Buati Jepang, gedung Lawang Sewu menjadi ajang penyiksaan dan pembantaian.
Tidak jelas berapa nyawa telah melayang, tapi jumlahnya bisa dipastikan mencapai
ribuan.
Saking
banyaknya korban yang dibantai pada waktu itu, Lawang Sewu kini juga mendapat
julukan sebagai kawasan wisata horor. Menegangkan sekaligus mengasyikkan.
Puluhan paranormal dari berbagai penjuru Tanah Air pun sempat menjadikan tempat
ini sebagai ladang perburuan hantu.
Dinamakan
Lawang-Sewu karena gedung tersebut memiliki ciri khas bangunan megah ini
memiliki pintu atau lawang sebanyak seribu atau sewu.
Pemerintah
Kota Semarang telah memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan
kuno atau bersejarah yang wajib dilindungi. Sesuai kaidah arsitektur morfologi
bangunan sudut, Lawang Sewu yang cantik memiliki menara kembar model ghotic
yang terletak di sisi kanan dan kiri pintu gerbang utama. Model bangunan gedung
yang memanjang ke belakang makin mengesankan kekokohan, kebesaran, dan
keindahan.
Catatan
sejarah; Lawang Sewu yang selalu dipadati wisatawan pada musim liburan
tersebut, dibangun pertama kali pada tahun 1903 dan diresmikan pengunaannya
pada 1 Juli 1907 difungsikan sebagai kantor Nederlandsch Indishe Spoorweg
Naatschappij atau dikenal NIS. Kekunoan Lawang Sewu kini tak kalah menarik dari
Gereja Belenduk yang begitu fenomenal dan berdiri kokoh di kawasan Kota Lama
Semarang.
Gedung
megah bergaya art deco yang bercirikan ekslusif yang berkembang pada era
1850-1940 di benua Eropa itu, menjadi salah satu karya dua arsitek ternama
Belanda yaitu: Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag. Seluruh proses
perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke
kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan
denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula
kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangi di Amsterdam tahun 1903.
Disclaimer;
Yang jelas lawang sewu dulu dan kini berbeda. Dulu, Lawang Sewu terlihat kusam
dengan bekas cat yang terkelupas di sana-sini. Kini, gedung tua itu mulai
diremajakan dan menampakkan kembali kegagahannya sebagai pusat sejarah. Jika
masih ada orang yang beranggapan bahwa
Lawang Sewu Angker itu kembali kepada diri mereka masing-masing .”percaya atau
tidak”… Akan lebih menarik lagi jika anda langsung yang membuktikannya sendiri!!!
Ayo ke Semarang, kalo boleh numpang yah,
mo pulang kampung…hehe.
Kasongan,
14/7 2012.
+ komentar + 3 komentar
q udh kzna
dan memg keren
u knal slah 1 guide dzna g?
Kalu ad share ke nope qu 083866738911
langsung aja ke tkp, disana banyak aja yg menyewakan jasa guide.... tanya sama tukang parkir semua pst tau bro, sory reply nya ngga fungsi
langsung aja ke tkp, disana banyak aja yg menyewakan jasa guide.... tanya sama tukang parkir semua pst tau bro, sory reply nya ngga fungsi
Posting Komentar