Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga OUTSTADT. Luas kawasan ini sekitar 31 Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "LITTLE NETHERLAND". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.
JEMBATAN BEROK
Jembatan ini merupakan penghubung utama antara jalan Pemuda dan Jalan Mpu Tantular, dibangun tahun 1705. Pada waktu itu, dilokasi Kota Lama yang disebut juga OUDSTADT dibagun benteng berbentuk segi lima, dinamai Benteng VIJHOEK, salah satu pintu gerbang benteng ini adalah Jembatan Berok yang waktu itu bernama DEZUIDER PORT.
Kemudian nama Jembatan ini berubah menjadi GOUVERNEMENTSBRUG. Nama ini didapat karena lokasinya berdekatan kantor Balai Kota, yang berlokasi di Gedung KeuanganGEDUNG PAPAK saat ini. Beberapa tahun kemudian, jembatan ini berganti nama dengan SOCIETEITSBRUG.
Hal ini terjadi karena didekat jembatan tersebut berdiri Gedung Kesenian SOCIETEIT DE HARMONIE, berlokasi di Bank Eksim saat ini. Tahun 1824 dengan dibongkarnya dindin benteng VIJHOEK, jembatan ini mempunyai arti yang penting. Tahun 1910 jembatan ini diperbaiki dengan diberi lampu penerangan.
Perbaikan besar terakhir dilaksanakan pada tahun 1980. Dinamai jembatan "BEROK" karena orang pribumi tidak bisa melavalkan kata "BURG" yang dalam bahasa Belanda berati jembatan.
BANK EKSPOR IMPOR INDONESIA
Terletak di Jl. Mpu Tantular 19 - 21 Semarang dibangun pada tahun 1908. Pada awal pembangunan, dilokasi ini berdiri suatu gedung pemerintahan yang disebut juga GOUVERNEMENTS. Namun pada tahun 1756 digunakan untuk gedung kesenian SOCIETEIT DE HARMONIE.
Setelah tahun 1908 dengan berpindahnya gedung kesenian ini ke lokasi baru yaitu Jalan Pemuda saat ini bekas Gedung GRIS,di lokasi tersebut dibongkar dan didirikan bangunan baru dan digunakan untuk NEDERLANDSCHE HENDEL MAATSCHAPPU.
Setelah masa kemerdekaan Indonesia gedung ini ditempati oleh MARGA BHAKTI, yang kamudian di pindah tangankan ke BANK EXIM dan PT. PANTJA NIAGA.
PT. DJAKARTA LLOYD
Terletak di Jalan Mpu Tantular 23 Pemilik saat ini adalah PT. DJAKARTA Lloyd. Arsitek bangunan ini adalah H. THOMAS KARSTEN setelah mendapat tugas dari STOOMVAART MAATSCHARPIJ NEDERLAND (SMN) suatu usaha di bidang pengangkutan kapal laut.
Dilihat dari bangunan ini nampak sudah beradaptasi dengan kondisi daerah tropis, yaitu mengutamakan pencahayaan dan ventilasi.
PT. PELNI
Terletak di Jalan Mpu Tantular 27 dibangun pada awal abad XX. Semula bangunan ini ditempati oleh NV BOUWMAATSCHAPIJ. yaitu perusahaan yang bergerak di bidang Ekpedisi Muatan Kapal Laut.
Gedung ini berada di tepi sungai, karena pada waktu itu sungai tersebut dapat dilayari kapal dengan ukuran yang besar, sehingga kapal dapat merapat dan melakukan bongkar muat didepan kantor.
KANTOR GABUNGAN BATIK KOPERASI INDONESIA
Terletak di Jalan Mpu Tantular 29. Berdiri pada tahun 1930-an. Gedung ini didirikan untuk Koperasi Pengusaha Batik pada waktu itu mengingat pada jaman dahulu batik juga telah diekspor ke luar negeri.
Tanggal 4 Mei 1897 diresmikan sejak awal Gabungan Pengusaha Batik berdiri di Indonesia. Bangunan ini mengadaptasi untuk kondisi udara tropis.
PT. PERKEBUNAN XV
Bangunan ini berbentuk Eropa dengan tambahan 2(dua) menara disamping kiri dan kanan bangunan dibangun pada awal XIX dan digunakan untuk NV CULTUUR MAATSCHAPIPIJ DER VORSTENLANDEN yaitu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perkebunan dan pertanian.
Perusahaan ini membuka cabang di Semarang pada tahun 1888. Pendirian perusahaan ini berkaitan dengan sejarah tanam paksa ( Cultur Stelsel ) di Hindia Belanda.
Sebelumnya; Situs Kota Lama Semarang I
Jurnal Terkait; Eksotika "Kota Lama" Semarang
Sumber; Pemerintah Kota Semarang
Posting Komentar