Peredaran Narkoba Bagaikan Fenomena Gunung Es (Bagian-I)

Minggu, 28 Oktober 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

#Berita Box 'Palangka Ekspres'


Katingan masih menjadi jalur perlintasan peredaran narkoba

Jika di analogikan, pratek peredaran narkoba bagaikan fenomena ‘Gunung Es’, di permukaan terlihat kecil namun jaringannya tetap melebar ke bawah. Apalagi Kabupaten Katingan ini merupakan kota perlintasan.
 ----------------------------------------------------
Peredaran narkoba dari luar daerah yang masuk ke Kalimantan melaui Sampit dan beberapa kota lain, ternyata juga tersebar luas di Kabupaten berjuluk Penyang Hinje Simpei ini. Hal itu membuktikan, Katingan merupakan ‘pasar empuk’ perlintasan barang-barang haram tersebut.  Buktinya, beberapa kali kasus yang  terungkap, nyata-nyata narkobanya berasal dari  luar daerah yang menjadikan jalur ini sebagai perlintasan mereka.

“Fakta dari tangkapan, Katingan merupakan lintasan peredaran narkoba, juga terlihat dari tersangka yang  ditangkap dan barang bukti yang disita, merupakan kiriman dari beberapa kota seperti Sampit, Palangkaraya dan ada juga yang berasal dari bajarmasin,” ungkap Kasat Narkoba Polres Katingan, AKP Masharsono.

Perwira pertama yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Katingan Tengah ini menjelaskan, jaringan pengedaran narkoba termasuk organized crimed dan DPO (daftar pencarian orang) terkait kasus ini sangat banyak.

Tertangkap satu, yang tidak tertangkap banyak. Yang tertangkap itu mungkin seorang DPO, tapi DPO ini juga belum tentu positif dan harus ditindaklanjuti dengan keberadaan barang bukti. Kalau memang BB (barang bukti) ditemukan dan sindikat ini termasuk target, maka pasti ditindaklanjuti.

“Modusnya, jika sudah ditekan di kota lain, mereka (pengedar) akan mencari peluang di daerah lain,” ujarnya.

Selain menjadi jalur lintas, maraknya peredaran narkoba ini disebut-sebut karena pertumbuhan ekonomi di Kabupaten yang sudah sepuluh tahun lepas dari kabupaten induk (Kotawaringin Timur) ini mulai menggeliat. Terutama di simpul-simpul aktifitas ekonomi berjuluk ‘Texas-nya Katingan’ seperti jalur daratnya Kerengpangi dan jalur sungainya Tumbang Samba.

Dalam penanggulagan dan pencegahan tentu saja tidak cukup dengan penegakkan hukum, namun juga harus di barengi dengan tindakan preventif (sosialisasi, pembinaan dan peyuluhan), represif berupa patroli dan merazia lokasi-lokasi yang di nilai rawan peredaran narkoba. Dan tak kalah penting, program rehabilitasi.

“Orang tua atau wali dapat menyerahkan keluarganya yang diduga sudah ketergantungan berat dengan narkoba, sehingga kami selaku pelayan masyarakat bisa mengirimnya ke panti rehab yang ada,” ujar Ketua Badan Narkoba Kabupaten (BNK) Katingan, H Surya.

Saat disinggung terkait upaya penanggulan peradaran Narkoba di wilayahnya, H Surya yang juga wakil bupati Katingan ini mengatakan, pihaknya selama ini baru sebatas melakukan penyuluhan-penyuluhan. Untuk pencegahan seperti ini, pihaknya memprioritaskan kepada pelajar dan mahasiswa.

Pelajar tingkat SMP dan SMA biasanya masih memiliki tingkat emosional yang tinggi. Tapi harus dipahami, jika mereka sebenarnya juga menjadi sasaran para Bandar, karena para pelajar itu dianggap sebuah potensi pasar dalam jangka panjang. Prinsipnya, lebih baik mencegah daripada memberantas.

Selain itu, tentu saja peranan media, masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga guru serta orangtua dalam membantu memberantas peredaran narkoba sangat dibutuhkan. Tanpa itu semua, mustahil peredaran barang yang dapat merusak generasi muda ini bisa dibasmi.

Selamatkan generasi muda dari pengaruh narkoba! dan selamat hari Sumpah Pemuda ke-84.

Kasongan, Minggu 28/10 2012.
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger