Berita BOX 'Palangka Ekspres'
Berkah Dibalik Banjir
Berkah Dibalik Banjir
Banjir di Kasongan |
Bagi
sebagian orang, banjir menjadi berkah tersendiri, beberapa orang memanfaatkan
momen ini untuk mengais rejeki dengan menawarkan jasa penyebrangan, mencari
ikan sampai memanfaatkan air banjir ini untuk mencuci motor, bahkan sebagian
masyarakat menjadikan luapan air ini bak kolam renang raksasa.
---------------------------------------------------
Datangnya
banjir memang sudah mulai akrab bagi sebagian masyarakat Katingan, karena
banjir ini pula banyak aktifitas yang dilakukan masyarakat yang hanya terjadi
saat musim banjir tiba. Salah satunya adalah yang dilakukan, Muhammad Hanafi
warga Komplek Perumahan di bilangan jalan Haji Ikap.
Karena
sebagian besar jalan dan gang di tempatnya tinggal digenangi air, ia terpaksa
harus menggunakan getek (papan yang dirakit dengan tong) untuk menuju jalan
utama. Karena hal sama di alami warga lain, belakangan banyak yang menggunakan
jasanya. Meskipun awalnya ia tak berniat mengkomersilkan idenya tersebut, namun
tak sedikit warga yang merasa terbantu memberikan upah dengan sukarela padanya.
“Tak
ada niat untuk meminta upah, namun mereka dengan suka rela memberikannya,”
terang Hanafi saat di bincangi Palangka Ekspres, kemarin (11/11). Selain itu ia
mengaku tidak ada tariff baku untuk menyebrangkan warga, “terserah mereka mau
kasih berapa,” timpalnya.
Lain
lagi yang dilakukan Adul warga Kasongan Seberang, luapan air yang sudah hampir
seminggu menggenangi tempatnya tinggal dimanfaatkan untuk mengais rejeki dengan
memasang Rengge (Bahasa Dayak; Jaring penangkap ikan) dan Pangilar (Bahasa
Dayak; Perangkap Ikan).
Dalam
sehari ia mengaku dapat menangkap 20-25 Kg ikan Saluang (Latin; Rasbora) bahkan
jika mujur, ikan lain seperti baung dan patin dengan ukuran super jumbo tak
jarang nyangkut di perangkapnya.
“Kalau
musim banjir seperti ini, kami tak berani menangkap ikan di sungai karena
arusnya deras, terpaksa kami pasang rengge dan Pangilar disekitar rumah”
ujarnya.
Ketika
disinggung soal penghasilan ia menjelaskan jika hasil yang diperoleh bisa 4
sampai 5 kali lipat daripada dirinya harus mencari ikan di sungai, belum lagi
cost (biaya) mencari ikan di sungai juga tergolong tinggi.
“Pendapatan
bersih bisa berkisar 300-an perhari,” ucap Adul.
Masyarakat
lain juga tak mau ketinggalan untuk memanfaatkan momen banjir ini, sebagian
dari mereka memanfaatkanya untuk mencuci motor sampai dengan mandi dan bermain
air di lokasi-lokasi banjir yang tidak berarus deras.
Meski
demikian warga juga harus tetap waspada dengan ancaman yang mingintai, seperti
terseret arus dan terkaman buaya. “Beberapa waktu lalu kami sempat melihat
buaya muncul disekitar rumah kami,” Tutur Rini.
Posting Komentar