Banjir Di Katingan (Bagian I)

Minggu, 11 November 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Berita BOX 'Palangka Ekspres'

Setelah kabut ksap, kini giliran banjir menghantui warga Katingan

Banjir Di Kasongan
Dibanding dengan pulau lain di Indonesia, Kalimantan boleh dikatakan pulau teraman, karena selalu luput dari bencana besar. Namun bagiamana dengan banjir?
 -------------------------------------
Semenjak berakhirnya bulan oktober lalu, hujan turun hampir setiap hari di Katingan, menjadikan kabupaten dengan ikon rotan ini menjadi sasaran benjir. Parahnya banjir yang terjadi bukan hanya di satu titik lokasi, tetapi cenderung terus meluas, Genangan banjir pun tidak hanya berlangsung lama, tetapi juga dalam dan sebagian berarus deras.

Saat di hubungi perponsel, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Palangkaraya Hidayat mengungkapkan, iklim tahun ini di sebagian besar Kalimantan Tengah akan turun sepanjang tahun, termasuk pada bulan-bulan musim kemarau. Kondisi ini disebut kemarau basah.

Masalahnya, hujan lebat yang turun seperti bulan Agustus lalu dua kali lipat dari kondisi normal. ”Normalnya, pada bulan Agustus cuma 100-an milimeter per bulan. Sejauh ini malah sampai 200 milimeter,” katanya.

Karena kondisi itulah, Hidayat sebelumnya mengimbau agar daerah di sisi hilir juga mewaspadai banjir kiriman dari hulu. Peringatan itu ternyata benar-benar terbukti ketika beberapa waktu lalu banjir kiriman dari hulu menerjang kecamatan-kecamatan hilir Sungai Katingan.

Dari data yang berhasil diperoleh dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Katingan, tercatat 814 keluarga di delapan kecamatan di Kabupaten Katingan terkena dampak banjir tersebut. Selain menggenagi ratusan rumah dan lahan pertanian warga, banjir juga sempat mengganggu arus lalu lintas di Trans Kalimantan (Palangkaraya-Sampit) hingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.

Terpisah, Direktur Wahana Lingkunga Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah Arie Rompas menuding banjir ini akibat dari Degradasi hutan, seperti pembalakan hutan dan konversi hutan secara besar-besaran yang sedikit demi sedikit menghilangkan kemampuan hutan untuk menyimpan cadangan air di dalam tanah.

“Misalnya banjir yang terjadi di Kabupaten Katingan, itu kan karena konversi hutan dan pembukaan lahan hutan skala besar,” ujarnya. Tak heran jika dalam beberapa waktu belakangan ini seringkali terjadi banjir. Sebaliknya pada musim kemarau, sungai dan lahan sangat mudah kering. “Belum lama ini misalnya kita mengeluhkan air yang payau. Kita juga kesulitan mendapatkan air. Secara tidak langsung itu juga akibat dari penggundulan hutan,” timpalnya.

Kondisi ini membuktikan bahwa banjir di Katingan bukan sekadar besaran curah hujan lagi, sebab kalau itu masalahnya, dari dulu orang-orang di disini telah mengantisipasinya dengan mendirikan rumah panggung. Yang terjadi justru ini adalah buah dari kerusakan alam semakin parah.

Keseimbangan alam kini mulai goyah karena investasi yang cenderung mengabaikan masalah lingkungan. Kalau kita lihat sisi lingkungan, ancaman bencana alam itu sebenarnya kita yang mengundangnya. ---bersambung---
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger