Cerita Dari Pal 19 (Bagian III)

Rabu, 28 November 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Jurnal sebelumnya,...

Berita BOX For Palangka Ekspres

PSK di Pal 19 ternyata sering beraksi di dunia maya

Manfaatkan jejaring sosial untuk transaksi
Untuk memangkas biaya “leher angsa” (pungutan pihak ketiga) seperti Mami/Mucikari dan para makelar, beberapa PSK di Pal 19 punya trik tersendiri, yakni memanfaatkan media lain seperti Chatting di Yahoo Messenger, mIRC, Facebook dan tidak sedikit juga yang menggunakan fasilitas Blackberry Messanger (BBM).
---------------------------------------------------------------

Dari keterangan sumber Palangka Ekspres, Sari (nama samaran) mengaku, dirinya dan beberapa teman sesama PSK di Pal 19 sering sekali melakukan transaksi tanpa menggunakan mucikari atau germo. Justru menggunakan media yang sederhana tapi efektif, yakni internet dan fasilitas yang ada di gadget semacam BBM.

Perempuan lulusan SMA ini sering sekali menjajakan diri pada jejaring sosial semacam facebook, chatting di Yahoo Messanger dan mIRC. Dalam situs dunia maya tersebut Sari menawarkan beberapa pilihan “menu” dan paket.

“Bukan hanya di restoran saja yang memiliki paket hemat, kami juga punya mas,” ujarnya sembari mengepulkan asap rokok yang dari tadi ia hisap.

Ada beberapa pilihan ‘menu’ yang ditawarkan, salah satunya paket dua kali “main”, dirinya mematok tarif Rp.200ribu. “Tapi jika pengen nambah sekali lagi cukup menambahkan Rp.50 ribu saja, diskon Rp.50 ribu,” timpalnya.

Jika menggunakan patokan waktu, lanjut Sari, dirinya memasang tarif Rp.300 ribu dengan durasi waktu 2 jam untuk menemani tamu di atas ranjang, jika waktunya lewat biasanya dirinya minta tambahan pembayaran, namun kisarannya bervariasi, sesuai dengan kesepakatan.

Berbeda jika tamu yang menggunakan jasanya ingin paket “over time” yang tidak menggunakan batas waktu dan hitungan “main”, biasanya dirinya mematok harga minimal Rp.700 ribu sekali kencan dan tidak jarang ia juga minta tips tambahan.

“Tentunya paket ini lebih mahal dari paket yang lain, karena risikonya juga lebih tinggi,” ujarnya.

Dari mulut sari, dirinya mengaku mendapat banyak keuntungan dari hasil transaksi yang dilakukannya melalui media tersebut, dibanding harus melalui Mami apalagi melalui makelar karena harus berbagi penghasilan dengan pihak lain.

Meski tanpa campur tangan pihak ketiga, dirinya tetap saja harus mematuhi tata tertib yang berlaku di komplek, yakni tidak boleh melakukan hubungan dengan pelanggan di luar area komplek.

“Itu aturan yang paling tidak bisa dilanggar,” cetusnya.

Dari sekian kisah tersebut, Sari mengaku melakukannya karena tekanan ekonomi. “Semua karena kebutuhan hidup. Jujur saya butuh uang. Siapa sih yang nggak kepingin HP baru, baju trendi, sekaligus menyenangkan orang tua,” ungkap perempuan yang ternyata sering melakukan transaksi melalui Facebook dan BBM ini.

Selain Sari, salah satu penghuni Pal 19 berinisial DN mengaku lebih suka mencari pelanggan lewat mIRC. Tapi dia tetap harus punya akun facebook. Sebab, pria yang akan membookingnya pasti menanyakan facebook untuk melihat foto dirinya. Setelah cocok, baru komunikasi via HP untuk membuat kesepakatan.

“Kalau gajiku dulu cukup untuk merawat orang tua, saya tak akan bekerja kayak gini,” akunya. ---Bersambung---
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger