Meningkatkan
oplah tidak harus menghianati kebenaran
Orang
boleh berpendapat jika Koran-koran dibawah Jawa Pos seperti Palangka Ekspres,
Pos Metro Medan, Lampu Hijau dan Koran-koran sejenis dikatogorikan sebagai
Koran kuning, namun jika mereka menganggap Koran-koran tersebut mengabaikan
fakta yang ada, itu salah Besar.
---------------------------------------
Pada
sebuah diskusi yang digagas Palangka Ekspres, bertema “Yellow Papper Discusion”
banyak memberikan pencerahan baru bagi saya. Bahkan tamu undangan yang
didatangkan dari Medan, Hartono Tugiman (Pimred Pos Metro Medan) menjelaskan
banyak hal tentang Koran-koran jenis ini (Koran kuning).
“Air
mata, air darah, dan air mani plus supranatural yang jadi konten utama kami,”
Sebut orang yang saat ini menjadi BKO Pimred Pos Metro Langkat dan Pos Metro
Binjai tersebut.
Ia
menjelaskan jika air mata ini adalah konten-konten yang berhubungan dengan
empati, air darah dengan kekejaman, sadism dan air mani adalah sesuatu yang
berhubungan dengan sensualitas.
Menurutnya,
tiga air inilah yang menjadi jiwa Koran-koran kuning Jawa Pos Group di Medan.
Keberhasilannya terbukti dengan capaian oplah yang fantastis, yakni sampai
dengan 100.000 eksemplar.
Selain
itu, Koran-koran yang dibawanya dari medan kebanyakan memiliki judul heboh,
layout dan tata letak yang semarak, serta memajang foto-foto yang berani. Dari
paparannya dalam diskusi, Hartono menyakini jika pangsa pasar
(menengah-kebawah) lebih tertarik dengan dengan sajian ini.
“Tapi
perlu digarisbawahi, berita yang kami tulis adalah berdasarkan fakta, tidak
dibuat-buat,” tambahnya.
Manfaat membaca
media kuning sendiri apa?
Kali
ini bos Kalteng Pos (Media Induk Palangka Ekspres), Pandit Bawana angkat
bicara. Menurtnya, Orang mencopet, merampok dan pelaku kejahatan lain makin
kreatif, orang merampok tidak mesti membobol jendela, banyak sekali modusnya.
“Nah,
dengan membaca media-media seperti Palangka Ekspres, orang jadi tahu
variasi-variasi modus kejahatan tadi,” ujarnya.
Selain
itu, para orang tua juga dapat mengarahkan putra putri mereka untuk tidak
meniru tindakan-tindakan menyimpang yang sering kali di sajikan Koran kriminal
pertama di Kalimantan tengah ini.
“Akan
lebih safety jika tidak membiarkan sang anak mencari jawabannya sendiri,”
imbuhnya.
Palangka Raya, Minggu 4/11 2012.
Posting Komentar