Berita BOX For Palangka Ekspres
Penghuni tak terkecuali Mami dan petugas keamanan
komplek juga harus mematuhi tata tertib yang berlaku di lokalisasi ini. Tata
tertib merupakan aturan baku mengenai praktik-praktik yang dilakukan oleh
pihak-pihak tersebut.
PSK di Pal 19 tengah mengikuti sosialisasi & pelatihan |
--------------------------------------------------
Bagi
para Penghuni kebanyakan tata tertib tersebut merupakan ketentuan dalam hal
menerima tamu baik waktu, tempat dan sikap serta tingkah laku bahkan sampai
sajian-sajian yang mereka keluarkan untuk para tamu yang dating.
“Semua
itu tergantung situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan. Tapi
jangan disingkat ya mas,” cetus Sari (nama samara).
Dari
seretetan aturan yang dibuat, ada satu aturan yang
paling tidak boleh dilanggar, yakni, para penghuni dilarang melakukan praktik
di luar komplek lokalisasi. Apabila ingin meninggalkan komplek lokalisasi harus
minta izin dulu pada mucikari dan penjaga pos keamanan lokalisasi.
“Kalau
aturan semacam ini, sepertinya tak jauh berbeda dengan lokalisasi-lokalisasi
yang ada di seluruh penjuru Nusantara,” tandas Sari yang ternyata juga pernah
menghuni lokalisasi Dolly Surabaya.
Selain
tes kesehatan dan mengikuti acara sosialisasi/pelatihan yang dilakukan dinas
terkait, para penghuni juga melakukan kegiatan rutin, diantaranya kegiatan
pertemuan atau arisan yang dilakukan setiap tanggal 10 untuk arisan para Mami
dan tanggal 20 untuk para PSK yang tempatnya bergantian di rumah Mami yang
sebelumnya sudah disepakati bersama.
Dari
pengakuan Sari, meski tak pernah absen mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
dinas terkait seperti pelatihan dan sosialisasi tapi sebenarnya dirinya enggan
mengikutinya. “Selain lama, juga ngga
ada duitnya mas,” ujarnya.
Sebagian
masyarakat umum selalu menantikan datangnya bulan Ramadan, namun berbeda dengan
sebagian penghuni lokalisasi ini. Datangnya bulan yang diangggap bulan suci
bagi kaum muslim ini sangatlah berpengaruh dengan penurunannya penghasilan para
PSK.
Penghasilan
di bulan Ramadan, kata dia, meski pada bulan ini dirinya lebih banyak butuh
uang untuk lebaran, sesuai dengan pengalamannya selama ini tak lebih banyak
dibanding hari biasa. “Tapi senangnya, saat Ramadhan banyak Kampus yang libur,”
ia menceletuk. Kok? Ya, menurut dia, pelanggan Pal 19 tak hanya masyarakat
umum, namun juga mahasiswa. “Kesempatan jaring brondong mas,” timpalnya sambil cekikian.
Sari
menuturkan, hampir mustahil mewawancarai para PSK disini, menurutnya mereka ini
alergi pada kamera dan wartawan. Alasannya cukup mendasar, khawatir
identitasnya terbongkar, karena sebagian dari mereka pergi dari rumah pamitnya
bekerja baik-baik di Kalimantan.
“Ngakunya
kerja di perusahan Sawit, tambang, toko, di konter handphone, dan sebagianya,” katanya.
Menurut
dia, berdasarkan pengalamannya, kebanyakan PSK bekerja karena alasan ekonomi.
Keterampilan kerja tak punya, sedangkan mereka menjadi tulang punggung
keluarga. Tak heran, bahkan saat Ramadan, ketika pemerintah menyerukan
lokalisasi ditutup, mereka tetap ngotot beroperasi. ---Tamat---
Posting Komentar