Cerita Dari Pal 19 (Bagian V - Selesai)

Sabtu, 01 Desember 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Berita BOX For Palangka Ekspres

Penghuni tak terkecuali Mami dan petugas keamanan komplek juga harus mematuhi tata tertib yang berlaku di lokalisasi ini. Tata tertib merupakan aturan baku mengenai praktik-praktik yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut.
PSK di Pal 19 tengah mengikuti sosialisasi & pelatihan
--------------------------------------------------
Bagi para Penghuni kebanyakan tata tertib tersebut merupakan ketentuan dalam hal menerima tamu baik waktu, tempat dan sikap serta tingkah laku bahkan sampai sajian-sajian yang mereka keluarkan untuk para tamu yang dating.

“Semua itu tergantung situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan. Tapi jangan disingkat ya mas,” cetus Sari (nama samara).

Dari seretetan aturan yang dibuat, ada satu aturan yang paling tidak boleh dilanggar, yakni, para penghuni dilarang melakukan praktik di luar komplek lokalisasi. Apabila ingin meninggalkan komplek lokalisasi harus minta izin dulu pada mucikari dan penjaga pos keamanan lokalisasi.

“Kalau aturan semacam ini, sepertinya tak jauh berbeda dengan lokalisasi-lokalisasi yang ada di seluruh penjuru Nusantara,” tandas Sari yang ternyata juga pernah menghuni lokalisasi Dolly Surabaya.

Selain tes kesehatan dan mengikuti acara sosialisasi/pelatihan yang dilakukan dinas terkait, para penghuni juga melakukan kegiatan rutin, diantaranya kegiatan pertemuan atau arisan yang dilakukan setiap tanggal 10 untuk arisan para Mami dan tanggal 20 untuk para PSK yang tempatnya bergantian di rumah Mami yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

Dari pengakuan Sari, meski tak pernah absen mengikuti kegiatan yang diselenggarakan dinas terkait seperti pelatihan dan sosialisasi tapi sebenarnya dirinya enggan mengikutinya. “Selain lama, juga ngga ada duitnya mas,” ujarnya.

Sebagian masyarakat umum selalu menantikan datangnya bulan Ramadan, namun berbeda dengan sebagian penghuni lokalisasi ini. Datangnya bulan yang diangggap bulan suci bagi kaum muslim ini sangatlah berpengaruh dengan penurunannya penghasilan para PSK.

Penghasilan di bulan Ramadan, kata dia, meski pada bulan ini dirinya lebih banyak butuh uang untuk lebaran, sesuai dengan pengalamannya selama ini tak lebih banyak dibanding hari biasa. “Tapi senangnya, saat Ramadhan banyak Kampus yang libur,” ia menceletuk. Kok? Ya, menurut dia, pelanggan Pal 19 tak hanya masyarakat umum, namun juga mahasiswa. “Kesempatan jaring brondong mas,” timpalnya sambil cekikian.

Sari menuturkan, hampir mustahil mewawancarai para PSK disini, menurutnya mereka ini alergi pada kamera dan wartawan. Alasannya cukup mendasar, khawatir identitasnya terbongkar, karena sebagian dari mereka pergi dari rumah pamitnya bekerja baik-baik di Kalimantan.

“Ngakunya kerja di perusahan Sawit, tambang, toko, di konter handphone, dan sebagianya,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan pengalamannya, kebanyakan PSK bekerja karena alasan ekonomi. Keterampilan kerja tak punya, sedangkan mereka menjadi tulang punggung keluarga. Tak heran, bahkan saat Ramadan, ketika pemerintah menyerukan lokalisasi ditutup, mereka tetap ngotot beroperasi. ---Tamat---
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger