Genting Highland Surganya Penjudi Asia

Senin, 24 Februari 20140 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Genting Highland, Casino Monte Carlo
Genting Highland adalah salah satu tujuan wisata utama di Malaysia. Terletak di ketinggian 1800 m diatas permukaan laut (dpl), selain menawarkan wisata alam serta aneka wahana permainan yang memacu adrenalin ternyata ditempat ini juga dijadikan lokasi favorit berkumpulnya para penjudi asia. Kawasan wisata Genting ini dibangun oleh resort world group yang juga membangun kawasan serupa di Sentosa Island, Singapura serta di Manila, Philipina. Berikut laporannya;

Fahruddin Fitriya//Palangka Ekspres

(Bag.VI)Seusai keliling di Kuala Lumpur, dan menyempatkan diri berfoto di halaman depan Istana Negara, rombongan jalan-jalan bersama Kaltengpos dan Mitra yang dipandu ADA Tour ‘n Travel tidak mau buang-buang waktu untuk meluncur menuju Genting Highland (Tanah Genting). Beruntung saat itu kami mencarter bus sendiri, namun bagi pengunjung yang ingin memanfaatkan angkutan umum jangan khawatir karena sarana transportasi disini sangat recommended.

Di semua terminal di Kuala Lumpur, mulai dari KL Sentral, Puduraya, Kajang hingga Gombak menyediakan transportasi menuju Genting. Bus menuju Genting ciri khasnya adalah berwarna merah dengan tulisan Go Genting di kaca depannya. Bus ini dinamakan Express Bus. Express Bus ini akan mengantarkan penumpang hingga Genting Cable Car Lower Station. Dari sini perjalanan menuju Genting akan dilanjutkan dengan Cable Car atau kereta gantung. Harga tiket bus menuju genting plus cable car berkisar RM 8,5.

Memasuki kawasan Genting Highland, jalanan mulai berkelak-kelok. Hari pun mulai gelap dan semburat senja pun mulai tampak. Indah sekali. Ingin sekali keluar dari bus sejenak untuk mengambil gambar, tapi tampaknya itu tidak mungkin. Bus terus melaju hingga sampai di parkiran First World Hotel (FWH).  Keluar dari bus, cuaca dingin langsung menyambut.

Setelah beberapa menit berkeliling, saya bersama dua wartawan Kaltengpos, Robby Cahyadi dan Helmi baru menemukan Casino Monte Carlo yang sangat terkenal itu. Bagaimana tidak, dari data yang diperoleh, lokasi ini merupakan tempat judi terluas di Asia Tenggara, wow.

Masuk ke area kasino, ada syarat lain yang harus dipenuhi. Misalnya harus berpakaian rapi dan berkerah. Tak boleh dengan kaos oblong. Syarat ini masih lebih longgar karena  dulu, katanya, malah wajib pakai batik atau jas. Untung sebelum berangkat sudah diperingatkan oleh guide kami.

Sebagai tambahan informasi, di lokasi ini sedikitnya ada enam tempat judi, masing-masing Circus, Show Boat, Hollywood, Keno Area, Starworld dan, Monte Carlo.

Di Casino Monte Carlo, saya sangat ingin mengabadikan suasana perjudian ini. Tetapi di dinding-dinding ruangan terpampang larangan memotret. Mengeluarkan kamera dari saku adalah perbuatan bodoh. Mata petugas dengan awasnya memperhatikan gerak-gerik pengunjung. Saya pun terpaksa mengurungkan  niat untuk itu.

Di sini, banyak varian permainan judi yang bisa diikuti. Mulai judi dadu, judi kartu, bola-bola sampai judi bermesin dingdong.  Namun yang menarik bagi saya, bukan permainannya, melainkan pemainnya. Mereka yang asyik bermain judi di sini kebanyakan manula alias genting Genting. Ya, umurnya genting, langkahnya juga genting, Begitu gentingnya di antara mereka ada yang tertatih-tatih, pakai tongkat, dan bahkan dipapah.

“Harusnya bandar judi gurak di Kalteng perlu dikirim kesini,” klakar Helmi saat berkeliling menyaksikan aktivitas para pnejudi ditempat itu.

Puas menyaksikan para penjudi genting berjudi, kami keluar dan kembali berkumpul dengan peserta tur lainnya. Keluar dari area itu kami menuju ke parkiran bawah yang jaraknya sekitar empat kilometer menggunakan kereta gantung (gondola).

“Kereta gantung ini terpanjang dan tercepat se Asia lho,” terang Mas Daniel Pamungkas.

Tiba dihotel, kami mempersiapkan kembali segala sesuatunya, ini karena esok adalah hari terakhir. Selain kembali menghitung Ringgit yang tersisa, saya dan sejumlah peserta tur sibuk packing. Sisa malam kami habiskan untuk jalan-jalan dan kembali berbelanja di Kawasangan Sungei Wang.

Esok hari kami menuju tujuan terakhir yakni pasar seni di sekitar China Town untuk berbelanja menghabiskan sisa Ringgit, puas berbelanja kami bergegas menuju KLIA untuk chek in. Welcome to Indonesia! Sayonara Tanah Melayu!(fit) Habis.

Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger