Melancong Ke Dataran Merdeka dan Batu Cave Malaysia

Minggu, 23 Februari 20140 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




Batu Cave, Malaysia
Jika anda ke Kuala Lumpur, Malaysia, tak ada salahnya menyempatkan diri ke Dataran Merdeka dan Batu Cave. Dua tempat ini sengaja pemerintah setempat buka untuk para pelancongan yang berada di Kuala Lumpur. Dataran Merdeka merupakan museum kenegaraan, meski begitu ditampat ini juga menjajakan souvenir dan t-shirt kualitas diatas rata-rata. Berbeda dengan Batu Cave, tempat ini dibangun selain untuk tempat beribadah dan perayaan hari besar umat Hindu di Malaysia juga di buka bagi Wisatawan. Berikut laporannya;

Fahruddin Fitriya//Palangka Ekspres

(Bag.V)Dari informasi salah satu guide kami, Ayu, menjelaskan jika Dataran Merdeka atau kalau orang Indonesia sebut Lapangan Merdeka adalah salah satu tempat bersejarah bagi masyarakat Malaysia. Lapangan ini berada di depan Bangunan Sultan Abdul Samad. Di tempat ini pula, bendera Union Jack diturunkan dan bendera Federasi Malaya dikibarkan untuk pertama kalinya pada tengah malam tanggal 31 Agustus 1957 yang akhirnya dijadikan tanggal dan tahun kemerdekaan Malaysia.

Selain Bangunan Sultan Abdul Samad, Dataran Merdeka juga dekililingi bangunan-bangunan lain seperti, Museum Sejarah Kebangsaan, dan Perpustakaan Peringatan yang dibangun 1909, kathedral St Mary's Anglican, bangunan stail Gothik yang berusia lebih seratus tahun dan kompleks Dayabumi moden yang menakjubkan.

Dari sekian bangunan yang ada, rombongan Jalan-Jalan bersama Kaltengpos dan Mitra yang dipandu ADA Tour ‘n Travel memutuskan untuk melihat-lihat apa yang ada di dalam Museum Sejarah Kebangsaan, dan Perpustakaan Peringatan.

Kesan pertama memasuki gedung ini adalah rapi dan bersih, nampak beberapa benda bersejarah tersusun rapi di jalur lintasan wisatawan, termasuk sebuah halaman koran yang memuat berita musibah banjir pertama kali dan menjadi yang terakhir di dataran ini. “Beda sekali sama Jakarta, dari jaman penjajahan hingga kini banjir tetap menggila,” gumamku dalam hati.

Selain ruang pemutaran film sejarah kemerdekaan Malaysia, tempat ini juga menyediakan resto dan minimarket yang khusus menjual souvenir karya seniman setempat. Uniknya, disebelah minimarket terdapat ruang kaca yang nampak dari luar para seniman sedang membuat souvenir-souvenir itu.

“Nah, ini baru otentik. Dijamin deh keasliannya,” kelakar Pak Yono, koordinator rombongan kami.

Dataran Merdeka, Kuala Lumpur
Meski demikian, barang-barang ditempat itu dijual relatif murah, termasuk T-shirt atau kaos berbahan lumayan bagus. Sebuah kaos disini dibanderol dengan harga RM 20, atau sekitar Rp 76 ribu. Begitupun dengan pernak pernik khas Malaysia, rata-rata dijual antara RM 5 sampai dengan RM 80. Puas berkeliling dan berbelanja di tempat itu, rombongan bergegas naik bus untuk menuju tempat berkutnya.

Sekitar duapuluh menit menempuh perjalanan, nampak sebuah patung kuningan menjulang tinggi di perbukitan. Ya, inilah Batu Cave, gua batu yang merupakan gua alam berada di bukit di atas ketinggian 120 meter di atas permukaan laut. Tempat ini terletak di distrik Gombak, sekitar 13 km di sebelah utara Kuala Lumpur.

“Tempat tersebut adalah  tempat yang disucikan dan menjadi pusat kegiatan umat Hindu di Malaysia dalam melakukan upacara keagamaan utama mereka yaitu Thaipusam,” terang Ayu waktu masih dalam bus.

Ayu melanjutkan, gua terpanjang ditempat itu adalah Dark Cave memiliki kedalaman 360 meter, sedangkan gua utama yaitu Main Cave memiliki kedalaman 170 meter dan ketinggian mencapai 100 meter, dihiasi cahaya matahari yang menerobos ke dinding gua melalui celah-celah kecil yang ada di atasnya.

Karena luasnya gua ini, maka Main Cave dijadikan tempat utama berlangsungnya upacara-upacara umat Hindu Tamil Malaysia. Selain itu dipelataran bawah terdapat patung Lord Murugan (Dewa Hindu)  raksasa dan patung Hanoman yang berada di sebelah pintu masuk pelataran Batu Caves.

“Untuk mencapai gua yang terbesar ini kita harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 272 buah,” ujarnya.

Karena waktu kami tidak banyak, rombongan hanya berfoto-foto dan memberi makan merpeti serta monyet-monyet yang berkeliaran di bawah Patung Lord Murugan. Dan selanjutnya cus ke Genting Highland yang menjadi Texas-nya Malaysia, bahkan praktik judi dilegalkan di tepat itu.(fit) Bersambung...
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger