Twin Tower Petronas Hall |
‘Belum
ke Malaysia Kalau belum ke Twin Tower Petonas’, demikian sering terucap oleh
sebagian wisatawan yang melancong ke Negeri Jiran tersebut. Gedung berkantornya
perusahaan raksasa Petronas Oil ini dirancang oleh seorang arsitek asal
Argentina bernama Cesar Pelli, terisnpirasi dengan corak geometri dalam seni
bangunan Islam. Menara kembar setinggi 452 meter dengan bentuk menyerupai Rub
el Hizb, yakni bintang dengan delapan titik dari persegi yang bertumpuk-tumpuk.
Bingung? Ya pokoknya seperti itulah penjelasan guide kami. Penasaran, berikut
laporannya;
Fahruddin
Fitriya//Palangka Ekspres
(Bag.IV)Hari
berikutnya tujuan utama rombongan Jalan-Jalan Bersama Kaltengpos dan Mitra yang
dipandu ADA Tour ‘n Travel adalah mengunjungi Twin Tower Petronas. Tapi tahukah
Anda jika ternyata kedua tower tersebut dibangun oleh perusahaan kontraktor
yang berbeda. Tower pertama dibangun oleh Hazama Corporation dari Jepang dan
Tower kedua dibangun oleh Samsung Engineering & Construction dari Korea
Selatan. Saking tingginya, menara 88 lantai ini keliatan dari kejauhan ketika
bus kami masih dalam perjalanan menuju kesana.
“Wah,
saya semakin tidak sabar untuk melihatnya dari dekat,” ujar Mba Olla, salah
seorang peserta tur.
Sesampainya
di bangunan yang terletak di antara Jalan Ampang dan Jalan Raja Chulan, Kuala
Lumpur ini, saya beserta rombongan langsung dihadapkan dengan pilihan yang
sulit. Dengan waktu yang tidak begitu banyak, kami diberi kesempatan untuk
berkeliling Pusat Perbelanjaan semacam Suria KLCC, Pusat Sains Petronas, Galeri
Seni Petronas, The Aquaria Oceanarium, Petronas Philharmonic Hall atau berfoto
di Taman KLCC. Meski akhirnya pilihan jatuh untuk opsi terakhir.
Saat
berbincang dengan Mas Daniel Pamungkas, Satu dari tiga Guide kami, ia
menjelaskan, Sebenarnya kita juga dapat naik ke atas menara dengan membeli tiket
seharga 10 RM (sekitar Rp. 38.000,-) untuk sampai di skybridge (lantai 41-42)
dan 20 RM (Rp. 76.000,-) untuk sampai di
puncaknya.
“Tapi
pihak pengelola hanya menjual 1000 lembar tiket perhari,” ujarnya.
Selain
tidak cukup waktu dan terbatasnya tiket yang dijual, saya bersama rombongan
memutuskan untuk berkeliling di taman depan menara itu. Dan tentunya
berfoto-foto lagi, “kapan lagi bisa kesini,” ucapku dalam hati.
Memantau
spot foto terbaik, kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto dari arah
taman KLCC. Disini ternyata memang banyak spot bagus untuk mengambil gambar
dengan latar belakang Twin Tower yang menjulang. Kami pun menutup perjalanan di
Menara Kembar Petronas dengan mengabadikan beberapa momen langka bersama teman
di taman ini, sekaligus menjadi bahan cerita kami sekembalinya ke Indonesia
nanti.
Satu
catatan penting yang perlu diingat bahwa Twin Tower Petronas tidak dibuka pada
hari Senin, jadi persiapkan jadwal kegiatan Anda dengan baik sebelum berkunjung
ke Kuala Lumpur.
Seusai
berfoto dan berkeliling di taman KLCC, didalam bus, Kak Ayu, yang asli warga
Malaysia ini menjelaskan apa saja yang ada di dalam dua menara tersebut, Menara
pertama atau menara satu diisi oleh perusahaan Petronas, seluruh kantor yang
berhubungan dengan Petronas terdapat di menara satu ini. Kemudian menara kedua
diisi oleh perusahaan-perusahaan lain seperti Huawei Technologies, Microsoft,
IBM, Boeing, Bloomberg, Reuters, Krawler dan masih banyak lagi yang lainnya.(fit) Bersambung...
Posting Komentar