Kondom Dalam Dompet (Kondom Bag. II)

Jumat, 16 Maret 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Dari tulisan yang pertama “Kondom” ternyata mendapat berbagai respon dari kawan-kawan, terkait positif negatifnya tergantung. Sebelum melanjutkan coretan tersebut aku pengen mengutip dulu sebuah cerita yang entah dari mana mulai beredar, yang jelas terakhir ku temukan di Kaskus, Cekidot;

#Repost BB+ BO 
---Saya laki-laki yang sangat bahagia. Pacar saya cantik dan kami telah berpacaran selama lebih dari setahun. Namun ada satu hal kecil mengganggu saya, yaitu adiknya lebih cantik. Calon adik ipar saya sering mengenakan rok mini ketat dan kadang tanpa bra. Dia sering membungkuk ketika di depan saya seolah menawarkan pemandangan indah dari bagian-bagian pribadinya.

Suatu hari saya berkunjung ke rumah pacar dan yang ada di rumah hanya calon adik ipar. Kami pun berbincang-bincang berdua sampai kemudian adik ipar saya membisikkan bahwa dia memiliki perasaan khusus. Yah, saya benar-benar kaget dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun saat dia mengajak ke kamarnya. Saya terdiam sejenak lalu berlari menuju ke pintu depan.

Sebuah kejutan terjadi. Pacar dan seluruh keluarganya telah berdiri di luar pintu. Semua bertepuk tangan. Calon bapak mertua memeluk dan berkata penuh haru. "Kami sangat senang kamu telah lulus ujian kecil kami. Kamu ternyata laki-laki yang baik dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu wanita."---

Pesan moralnya : Simpan kondom di mobil. Jangan di dompet...hehe.

Memang indah bila kita bercerita tentang orang-orang yang bermoral, Bermoral tipis maksudnya. Tapi maksudku di coretan kemarin bukan begitu. Aku hanya tak mau ambil pusing orang mau bicara apa karena memang situasi setiap orang pasti berbeda-beda. Kenapa harus menyelipkan di dompet, saat ini dompet sudah beralih fungsi, Benda yang aslinya untuk menyimpan uang kini berubah sebagai ruang tamu sekaligus kamar pribadi buat kita. Hampir semua kepentingan pribadi dan sosial kita bisa ditampung disana.

Isi dompet selain uang, umumnya adalah KTP, SIM, STNK, ATM, foto mantan pacar, kartu nama orang penting, bon-bon tagihan atau sekedar menyimpan KTM usang untuk mengenang jika pernah kuliah, mungkin. Ada juga teman yang menambah penghuninya dengan jimat walau menurutku ini pekok. “Jimat” yang katanya untuk mempermudah hidup tapi mau ke kamar mandi saja harus cari tempat penitipan dompet.

Apapun isinya, tetap saja kita seringkali buka tutup dompet untuk menyelesaikan masalah dalam keseharian. Apalagi jika berurusan dengan polisi, semua penyelesaian ada di dompet, tapi maaf, bukan untuk kita yang memiliki kartu sakti,hehe. Langkah pertama biasanya kita buka dompet untuk ambil SIM dan STNK. Tapi ketika itu tidak menyelesaikan masalah, kita suka ingat di dompet terselip kartu nama teman kita yang pangkatnya tinggi di kepolisian. Ketika belum tuntas juga, apa boleh buat, lembaran uang yang ada di dompet harus berpindah posisi ke dompet pak polisi. Ketika uangnya tidak mencukupi, kita pun masih harus membuka dompet dan pergi ATM. Kalo itu masih mentok juga, ya terima saja nasib buruknya. Soalnya jimat tak pernah mempan untuk berhadapan dengan polisi, apa lagi kondom.

Dengan perubahan fungsi itu, dompet berubah menjadi teramat keramat dan sangat pribadi. Dompet telah menjadi identitas seseorang yang sangat luar biasa. Itulah sebabnya kenapa tidak setiap orang boleh memegang atau mengetahui isi dompet kita. Tak jarang kita ngamuk berat ketika ada orang lain menjamah isi dompet kita, apalagi copet.

"Maaf bos, kondomnya masih ketinggalan di belakang
pintu...minimarket, hehe"
_____________________________________________
Karena posisinya yang teramat pribadi dan selalu dijaga ketat sepanjang waktu inilah kenapa dompet selalu aku anggap tempat paling aman walau kenyataannya paling banyak diincar orang iseng. Dompet selalu dekat dengan kita sehingga saat dibutuhkan bisa dengan cepat dijangkau tanpa harus beranjak. Ini juga bagi kawan-kawan yang suka jajan, ngga lucu khan kalau sudah mau tancap gas harus balik kerumah karena kondomnya ketinggalan di bawah taplak meja. Jadi dompet tetaplah tempat paling tepat untuk menyimpan barang pribadi tanpa harus kehilangan privacy seperti saat ada tamu datang dan menemukan kondom di bawah taplak meja tamu.

Kira-kira begitu penjelasanku mengenai kondom dalam dompet, semoga makin ngga jelas…
Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger