Ilmu Ngopi

Jumat, 04 Mei 20120 komentar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Foto; Kopi beserta antek-anteknya
Sebelum melakukan aktivitas di jagat maya, aku selalu siapkan menu wajib, beberapa batang rokok dan pasangan setiannya "kopi". Bicara kopi aku jadi teringat setahun lalu di sebuah kedai "kopi miring" di bilangan Pamularsih, semarang barat. 

Salah seorang kawan yang sudah tak diragukan lagi di dunia perkopian menawariku sebuah menu yang sama sekali belum pernah ku dengar sebelumnya, "mau pesen kopi orang kaya apa orang miskin bro..?"

Mendengar tawaran tersebut aku ngga bisa jawab, lha wong mudeng maksudnya aja engga. Trus dijelaskan begini, "Kalo kopi murni, itu kopinya orang miskin. Kalo orang kaya kopinya banyak campuran, soalnya takut kena stroke.." uwalah.. ngono tho... kirain "#@$#*&^$%."

Ada-ada saja nih. Kalo aku pribadi sih urusan ngopi ya ngopi saja. Hanya soal enak dan ngga enak. Masalah lain-lainnya ngga pernah kepikiran yang penting dosisnya wajar dan ngga terlalu banyak.

Ternyata pendapatku yang ngga suka ribet dengan pertetek benge'an ngopi tersebut di komplain habis-habisan olehnya. 

Katanya kebanyakan orang Indonesia salah dalam minum kopi, kebanyakan para penikmat kopi terlalu banyak ngasih gula, sehingga kenikmatan kopinya berkurang. Yang namanya kopi ya pahit. Untuk mengurangi pahitnya boleh ditambah gula atau krimer, tapi sedikit dan tidak sampai menghilangkan rasa aslinya. Toh pahitnya kopi itu paling hanya bertahan 15 - 20 detik di tenggorokan.

Selain itu, menikmati kopi sama dengan menikmati wine. Bukan sekedar rasa, tapi menikmati aromanya juga. Jadi sebelum meneguk kopi, nikmati dulu aromanya seperti kita memutar-mutar gelas wine sebelum meminumnya. Sebelum kopi masuk kerongkongan, buka mulut sedikit dan hirup udara melalui mulut agar aromanya makin bisa dinikmati.

Makanya kawanku juga tak setuju dengan pendapat sebagian orang yang mengatakan kopi itu jodohnya rokok. Bila kita sambil merokok, syaraf penciuman kita menjadi kurang peka dan tak bisa sepenuhnya menikmati aroma kopi.

Lalu  kami serahkan mandat penuh padanya untuk menentukan kopi apa yang mau dipesan malam itu, lalu ia tulis di kolom pesanan "Kopi tubruk 4 gelas." Gubrakkkk!!! ternyata sami mawon.


#Nah lho...
Ngopi aja banyak aturannya. Tapi biar begitu, tetap saja aku kembali ke kebiasaan lama. Setia dengan kopi tubruk. Apalagi kalo ngopinya di warung yang penjualnya sexy. Jadi pengen ngopi sambil nubruk, hehe.

>>> Selamat berakhir pekan.


Share this article :

Posting Komentar

Followers My Blog

 
Support : Creating Website | Fahruddin Fitriya SH | Kecoak Elektronik
Copyright © 2012. PENA FITRIYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Vitrah Nusantara
Proudly powered by Blogger