Ini
sekilas jawaban terkait pertanyaan kawan-kawan mahasiswa baru yang sebagian
besar mempertanyakan apa manfaat berorganisasi, selain dari pengalaman pribadi,
catatan ini saya ambil dari berbagai sumber, monggo di cek…
Penulis with maba Unpar |
Upgrade softskill
Softskill
merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam menyambut tantangan globalisasi,
saat ini tidak cukup dengan hanya mengandalkan IPK yang tinggi, softskill pun
berperan aktif dalam menetuntukan nasib kita, nah… disini oraganisasi sangat
membantu sekali dalam proses ugrade soft skill tersebut.
Melatih Leadership
Setelah
masuk organisasi akan banyak yang diurus. Jika saat ini belum terbayang seperti
apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi
dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kawan-kawan akan terperangah bahwa
sesungguhnya kawan-kawan mampu melakukannya.
Di
dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di
lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk
calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak
memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih
memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan
rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan
kamu terus menerus.
Wadah bertukar pikiran dalam
berbagai disilpin ilmu
Ada
satu hal yang mungkin tidak di sadari oleh kebanyakan kawan-kawan mahasiswa,
bahkan merupakan suatu keharusan yakni
budaya diskusi. Budaya ini sudah lama mendarah daging yang dahulunya di lakukan
oleh mereka yang telah sukses salah satunya budi utomo dimana beliau dengan
pemikir-pemikiranya mampu membakar semangat para pemuda ini semua tidak
terlepas dari diskusi-diskusi dalam proses bertukar pikiran.
Memperluas Jaringan atau
Networking
Di
dalam organisasi akan banyak orang baru yang akan kawan-kawan kenal.
Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang
lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kawawan pilih, dan
sebagainya.
Mereka
ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan
aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari
pekerjaan. Rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan
tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki
gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan
baru.
Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka
yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif, kawan-kawan
juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya
teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang
lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kawan-kawan akan
berbagai karakteristik orang.
Sesuai
pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan, maka
pemahaman akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini
akan sangat membantu. Kawan-kawan akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan
berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kawan-kawan
sendiri.
Problem Solving dan
Manajemen Konflik
Banyak
berinteraksi dengan orang dari berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang
lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di
dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif
atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan
menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, ini
akan menjadikan diri kawan-kawan tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang
hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai
menurunkan perfoma kerja.
Mengembangkan minat dan
bakat
Saya
percaya bahwa setiap manusia yang terlahir di dunia ini pasti memiliki minat
dan bakat berbeda-beda, tergantung disiplin apa yang digeluti. Namun tidak
sedkit dari mereka memiliki potensi dalam diri harus rela mengusap dada karena
tidak bisa mengejar atau memaksimalisaikan potensi tersebut. Perlu adanya
tempat atau wadah yang terorganisir untuk mengembangkan potensi yang ada pada
diri kita. Disini organisasi memliki peran cukup urgen Untuk mengembangkan
minat dan bakat tersebut setidaknya sarana menyalurkan minat dan bakat.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai
ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan
karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang
tergolong soft skills seperti ini.
Saat
berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu
disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya
banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini.
Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar
melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada
perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor.
Berdasarkan
pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi
memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin
mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa
calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa
kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang
lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan
solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan
konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi.
Artikel Terkait; Krisis Minat Mahasiswa Dalam Berorganisasi
Palangkaraya, 14/9 2013
Posting Komentar